Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK WISATA PETUALANGAN DI AIR TERJUN KEDUNG KAYANG TERHADAP AKTIVASI EMOSI WISATAWAN DALAM SENSORY TOURISM Afif, Fuadi; Hermawan, Hary; Immanuel Widi, Fricilya Gladys; Umar Khusairi, Muhammad Zidane; Fadhilah, Regit Yasyifa
Journal of Tourism Sciences, Technology and Industry Vol 4, No 1 (2025): JTSTI-Journal of Tourism Science, Technology and Industry
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jtsti.v4i1.5628

Abstract

Wisata petualangan telah menjadi bagian penting dari industri pariwisata dengan menawarkan pengalaman multisensori yang dapat memengaruhi aktivasi emosi wisatawan.Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak wisata petualangan di Air Terjun Kedung Kayang terhadap aktivasi emosi wisatawan serta mengidentifikasi faktor sensorik yang paling dominan dalam membentuk pengalaman emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, melibatkan 107 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengukur pengalaman sensorik, aktivasi emosi, dan kepuasan wisatawan dengan skala Likert 5 poin. Analisis data dilakukan menggunakan Teknik statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, serta analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman sensorik secara signifikan memengaruhi aktivasi emosi wisatawan, yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan mereka. Aktivasi emosi ditemukan sebagai mediator yang lebih dominan dibandingkan pengalaman sensorik langsung dalam membentuk kepuasan wisatawan. Elemen sensorik yang paling berpengaruh terhadap aktivasi emosi adalah suara air terjun dan sensasi fisik selama trekking. Temuan ini mendukung teori sensory tourism dan memberikan implikasi bagi pengelola destinasi wisata untuk lebih menekankan pengalaman multisensori dalam pengembangan strategi pemasaran dan perancangan pengalaman wisata berbasis emosional. Studi ini juga merekomendasikan pengembangan fasilitas yang dapat meningkatkan pengalaman wisata berbasis sensorik tanpa mengurangi esensi petualangan.