<![CDATA[Salah satu lembaga di Kota Pontianak yang tidak menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk membuang limbah cair rumah tangganya adalah Pondok Pesantren Mu'tashim Billah, sebuah pondok pesantren. Bau busuk tersebut disebabkan oleh limbah cair yang dibuang ke badan air. Kondisi ini dapat mengganggu ekosistem sungai, sehingga air sungai menjadi tercemar. Proses perencanaan yang akan dilakukan di Pondok Pesantren Mu'tashim Billah ini bertujuan untuk membuat unit pengolahan dan rencana anggaran IPAL. Proses ini diawali dengan menentukan luas DAS yang sesuai, kemudian menyusun rencana penggunaan DAS untuk: bak peniris lumpur, biofilter aerobik, bar screen, bak penampung, pompa ulir, bak pemerataan, bak sedimentasi, dan biofilter aerobik. Hasil uji laboratorium terhadap parameter limbah cair Pondok Pesantren Mu'tashim Billah Kota Pontianak menunjukkan nilai BOD sebesar 248 mg/L, COD sebesar 1.498 mg/L, TSS sebesar 353 mg/L, dan Amoniak sebesar 13,8 mg/L. Kebutuhan oksigen dalam darah, kebutuhan oksigen kimia, total padatan tersuspensi, dan kadar amonia diketahui telah melampaui kriteria mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan IPAL adalah 23,92 m2. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pondok Pesantren Mu'tashim Billah memerlukan Anggaran Biaya (RAB) untuk membangun sistem pengolahan enam cekungan, dengan rencana anggaran biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 154.200.000,00.]]>
