Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Marshall Hot Rolled Sheet Base (Hrs-Base) dengan Filler Batu Kapur Jayapura Lapian, Franky E. P.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.019 KB)

Abstract

Salah satu inovasi utama Kementerian PUPR untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur adalah pemanfaatan material lokal di Papua Barat. Penggunaan batu kapur Jayapur sebagai bahan bangunan juga diharapkan dapat memiliki keunggulan dalam memperpanjang umur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik Marshall campuran HRS-Base dengan menggunakan batu kapur tersebut sebagai filler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental di laboratorium. Karakteristik Marshall yang dimaksud adalah stabilitas, flow, MQ, VIM, VMA dan VFB. Kadar aspal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5% dan 7,0%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar aspal optimum yang didapatkan adalah sebesar 6,25%. Nilai stabilitas yang didapatkan pada masing-masing kadar aspal adalah 1249 kg, 1318 kg, 1397 kg, 1277 kg dan 1209 kg. Sedangkan nilai flow adalah 3,10 mm, 3,43 mm, 4,00 mm, 4,17 mm dan 4,10 mm. Nilai Marshall Quetiont (MQ) adalah 405,51 kg/mm, 385,27 kg/mm, 311,53 kg/mm, 311,53 kg/mm dan 290,36 kg/mm. Untuk nilai VIM didapatkan sebesar 6,78%, 5,91%, 5,14%, 4,40% dan 3,49%. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional berbasis penggunaan material lokal, khususnya di Papua yang selanjutnya diharapkan mampu meningkatkan penerapan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan dapat mengurangi biaya (cost) dibandingkan bila harus didatangkan dari Sulawesi.
Perbandingan Kadar Aspal Optimum (KAO) Campuran Aspal Panas HRS-Base yang menggunakan Filler Semen dan Batu Kapur Lapian, Franky E. P.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.107 KB)

Abstract

Kondisi infrastuktur jalan darat yang tidak memadai menjadikan jalur udara sebagai andalan untuk pengangkutan orang dan barang, termasuk berbagai kebutuhan pokok di Papua. Dalam kacamata ekonomi, hal tersebut menyebabkan mahalnya biaya distribusi, yang berarti secara otomatis juga menaikkan harga berbagai barang kebutuhan pokok tersebut, terutama di pedalaman Papua. Upaya untuk menurunkan biaya distribusi dari satu kabupaten ke kekabupaten lain di wilayah Papua terus dilakukan pemerintah Indonesia melalui pembangunan infrastuktur jalan raya Trans-Papua. Salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur jalan raya Trans-Papua adalah batu kapur sebagai bahan pengisi dalam campuran HRS-Base. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan Kadar Aspal Optimum (KAO) campuran HRS-Base dengan menggunakan filler semen dan batu kapur. Variasi kadar aspal yang digunakan adalah 5,0%, 5,5%, 6,0%, 6,5% dan 7,0%. Hasil penelitian menunjukkan KAO dengan mengggunakan semen sebagai filler adalah 6,18% dan menggunakan batu kapur adalah 6,25%. Selain itu, juga terlihat bahwa kapur terbukti bisa menggantikan Semen sebagai bahan tambah (filler) pada campuran aspal panas.
Aplikasi Response Surface Methodology (RSM) untuk Meningkatkan Stabilitas Campuran AC-WC berbasis Limbah Plastik PET Lapian, Franky E. P.; Tumpu, M.; Irianto, I; Mansyur, M
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2024: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan bahan tambah dalam campuran beton aspal menjadi suatu pilihan. Ada banyak hal ketika diputuskan menggunakan bahan tambah dalam campuran aspal, salah satunya untuk meningkatkan kinerja campuran terutama dalam hal kinerja campuran beraspal dan hal ketahanan beton aspal menahan pembebanan berulang di jalan. Adapun dalam penelitian ini menggunakan limbah plastik (polimer mutu rendah) sebagai bahan tambah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum proses campuran aspal dengan bahan tambah limbah plastik PET dalam sistem model, menggunakan RSM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Response Surface Methodology (RSM) yang mana dalam perhitungannya menggunakan desain Expert 8.0.6 (Stat-Ease, Inc., Minneapolis, MN, USA). Dengan menggunakan Box Behnken Design dan 3 level factorial dihasilkan run 17 percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen (faktor X) yang diteliti, berturut-turut adalah X1: rasio antara PET terhadap Asbuton, X2: temperatur pencampuran, dan X3: waktu pencampuran. Sebagai respon (Y) adalah karakteristik Marshall.