Latar Belakang: Diskriminasi di sekolah berdampak negatif pada kesehatan mental remaja, menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Dampaknya juga mencakup penurunan prestasi akademik serta peningkatan risiko gangguan psikologis akibat perundungan fisik, verbal, dan cyberbullying. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas edukasi kesehatan mental dalam mengurangi dampak diskriminasi pada remaja di sekolah. Metode: Studi ini menggunakan metode tinjauan pustaka sistematis (PRISMA) melalui pencarian artikel di Google Scholar, Garuda, dan ScienceDirect. Kata kunci yang digunakan adalah "kesehatan mental", "remaja", dan "diskriminasi di sekolah". Seleksi artikel dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat. Hasil: Temuan menunjukkan bahwa diskriminasi di sekolah merupakan masalah signifikan yang membutuhkan intervensi berbasis edukasi kesehatan mental. Program ini terbukti meningkatkan kesadaran siswa terhadap tanda-tanda masalah kesehatan mental, strategi penanganan, dan pentingnya bantuan profesional. Kesimpulan: Kolaborasi antara pendidik, psikolog, dan perawat jiwa diperlukan untuk merancang program edukasi yang efektif. Program ini dapat mencegah, mendeteksi dini, serta menangani dampak diskriminasi, sekaligus menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung kesejahteraan siswa.