Istimehwa, Charunia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT KERAWANAN DAN ARAHAN MITIGASI KAWASAN BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WAILOLA KECIL Istimehwa, Charunia; Nanlohy, Wilem A; Puturuhu, Ferad
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 9 No 2 (2025): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jhppk.v9i2.20439

Abstract

Sungai Wailola Kecil merupakan salah satu sungai yang berada di wilayah administrasi Desa Bula dan Desa Kampung Wailola, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur. Sungai ini memiliki panjang 51.866,39 meter dan luas daerah aliran sungainya sebesar 11,59 km2. Setiap tahunnya sungai Wailola Kecil meluap dan menyebabkan banjir di wilayah sekitar aliran sungai. Banjir disebabkan oleh faktor alam dan aktivitas manusia. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi tingkat kerawanan banjir dan arahan mitigasi banjir di daerah aliran sungai wailola kecil. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, metode pembobotan dan overlay peta. Berdasarkan hasil penelitian tingkat rawan terbagi menjadi tidak rawan, cukup rawan, dan sangat rawan. Kelas tidak rawan memiliki luas wilayah 2,05 Km² atau sebesar 17,72 % dari luas DAS. Tingkatan cukup rawan memiliki persentase luas terbesar yaitu 68,39% dengan luas wilayah 7,92 Km². Sedangkan tingkat sangat rawan memiliki luas wilayah terkecil yaitu 1,61 Km² dengan persentase sebesar 13,89%. Sedangkan untuk arahan mitigasi banjir dibedakan berdasarkan tingkat rawan banjir. Arahan mitigasi banjir pada daerah dengan tingkat rawan yang tinggi fokus pada pengelolaan risiko banjir yang bertujuan untuk mengurangi kerugian apabila terjadi bencana banjir. Sedangkan pada daerah cukup rawan banjir diarahkan untuk membuat prasarana sumber daya udara seperti jaringan irigasi dan sistem pengendalian banjir. Pada daerah yang tidak rawan banjir akan difungsikan sebagai daerah konservasi tanah dan udara dengan metode vegetatif.