Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman emosional korban kekerasan seksual di lingkungan UIN Sumatera Utara melalui pendekatan kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada kemampuannya dalam mengungkap makna mendalam serta dampak psikologis yang dirasakan korban. Data dikumpulkan dengan fokus pada ekspresi emosional dan pengalaman subjektif partisipan. Proses penelitian dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip etika penelitian kualitatif, termasuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan dan memperoleh informed consent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban mengalami berbagai gangguan psikologis seperti trauma, kecemasan, dan depresi yang mempengaruhi aspek akademik maupun kehidupan sosial mereka. Korban juga menyoroti pentingnya peran institusi kampus dalam memberikan perlindungan serta penindakan tegas terhadap pelaku. Temuan ini menegaskan urgensi penanganan komprehensif terhadap kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi. Implementasi kebijakan pencegahan yang tegas, berkelanjutan, dan terintegrasi perlu dilakukan secara sistematis. Salah satunya melalui pembentukan unit layanan terpadu dengan pendekatan berbasis perlindungan korban, serta penerapan prinsip keadilan dan kerahasiaan. Selain itu, integrasi pendidikan kesetaraan gender dalam kurikulum dan penguatan etika interaksi sosial merupakan langkah preventif yang krusial. Institusi juga perlu menyediakan layanan konseling psikologis gratis, profesional, dan mudah diakses, serta pelatihan berbasis empati bagi tenaga pendidik guna mendukung pemulihan korban secara menyeluruh.