The problem in this study is the low fine motor development of children in cutting activities in accordance with the pattern. This is due to the lack of learning that is less interesting, learning in only one direction and the lack of activities to stimulate the ability to cut according to patterns in children. The impact of the ability to cut according to the pattern does not develop as expected. Efforts to solve this problem by using a combination of Project Based Learning models, demonstration methods and flannel media. This study aims to describe the activities of teachers, children’s activities and analyze the result of fine motor development of children. This approach uses a qualitative approach to the type of class action research, conducted 3 the meeting, the subject of research children Group B TK Agrinusa Banjarbaru totaling 15 children. Data analysis is done by observation sheet and rubric. The results showed that the combination of Project Based Learning model, demonstration method and flannel media that increase the activity of teachers, children's activities and develop fine motor skills of children with evidence (1) the activity of teachers get a score of 26 with the category of “very good”. (2) children's activities get a percentage of 100% with the Category “All Active children”. (3) the results of the child's fine motor development reached a percentage of 93% with the category “very well developed”. ABSTRAKPermasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan menggunting sesuai dengan pola. Hal ini disebabkan kurangnya pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran hanya satu arah dan kurangnya kegiatan yang menstimulus kemampuan menggunting sesuai dengan pola pada anak. Dampaknya kemampuan dalam menggunting sesuai dengan pola pada anak tidak berkembang sesuai harapan. Upaya pemecahan masalah ini dengan menggunakan kombinasi model Project Based Learning, metode Demonstrasi dan media Kain Flanel. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak dan menganalisis hasil perkembangan motorik halus anak. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 kali pertemuan, subjek penelitian pada anak kelompok B TK Agrinusa Banjarbaru yang berjumlah 15 anak. Analisi data dilakukan dengan lembar observasi dan rubrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi model Project Based Learning, metode Demonstrasi dan media Kain Flanel bahwa meningkatkan aktivitas guru, aktivitas anak dan mengembangkan motorik halus anak dengan bukti (1) aktivitas guru mendapatkan skor 26 dengan kategori “Sangat Baik”. (2) aktivitas anak mendapatkan persentase 100% dengan kategori “Seluruh Anak Aktif”. (3) hasil perkembangan motorik halus anak mencapai persentase 93% dengan kategori “Berkembang Sangat Baik”