Pasca pembedahan pasien biasanya merasakan gejala yaitu nyeri. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka akan memperlambat proses penyembuhan dan bahkan bisa berakibat buruk bagi pasien fraktur. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan dan membahas asuhan keperawatan pasien post op fraktur tibia fibula dengan masalah keperawatan nyeri akut. Metode peneliti menggunakan pendekatan studi kasus dengan subjek peneliti berjumlah dua pasien post op fraktur tibia fibula dengan masalah keperawatan nyeri akut dan dilakukan selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan nyeri akut teratasi pada hari ketiga yaitu dengan keluhan nyeri menurun dan meringis menurun dengan skala nyeri pasien 1 pada hari pertama skala 5 nyeri menurun ke skala 3 pada hari ke tiga dan pasien 2 dari skala nyeri 6 menurun ke skala 4 pada hari ketiga. Kesimpulan dari penelitian ini adalah relaksasi nafas dalam dan terapi murottal al qur’an dapat di terapkan dirumah sakit sebagai terapi tambahan untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post op fraktur tibia fibula.