Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Distrik Walelagama, Papua Pegunungan menghadapi tantangan dalam pengembangan branding dan pemasaran produk, karena sebagian besar produk masih dipasarkan menggunakan kemasan polos tanpa label dan merek. Kondisi ini menghambat identitas produk serta mengurangi potensi pembelian ulang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM dalam digital marketing melalui media sosial Instagram dan pembuatan desain label produk menggunakan aplikasi Canva. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi. Pelatihan diberikan dalam bentuk sosialisasi, demonstrasi, dan praktik langsung. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta dari 22% sebelum pelatihan menjadi 94% setelah pelatihan. Selain itu, sebagian besar peserta telah mampu membuat desain label sederhana dan mempromosikan produknya secara digital. Faktor pendukung kegiatan ini adalah antusiasme dan partisipasi aktif peserta, sedangkan hambatan utama terletak pada keterbatasan jaringan internet. Secara keseluruhan, kegiatan ini berkontribusi positif terhadap transformasi branding dan peningkatan daya saing UMKM lokal di era digital. Transforming the branding of Papua’s MSMEs through digital marketing training and Canva-based product label design Abstract: Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Walelagama District, Highland Papua, face challenges in developing product branding and marketing, as most products are still sold in plain packaging without labels or brand identities. This condition limits product recognition and reduces repurchase potential. This community service program aims to enhance the capacity of MSME actors in digital marketing through Instagram and product label design using Canva. The implementation method consisted of three stages: planning, training implementation, and evaluation. The training activities combined socialization sessions, demonstrations, and hands-on practice. The results indicate a significant improvement in participants’ understanding—from 22% before training to 94% afterward. Furthermore, most participants successfully created simple product labels and promoted their products online. Supporting factors included participants’ enthusiasm and active involvement, while the main obstacle was limited internet connectivity. Overall, this program contributed positively to the branding transformation and digital competitiveness of local MSMEs in the highlands of Papua.