Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman kemampuan penalaran matematis siswa setelah diterapkan model Contextual Teaching and Learning dan Ekspositori dan apakah terdapat perbedaan penerapan model Contextual Teaching and Learning dan Ekspositori terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Quasi Exprimental Design dengan jenis desain Nonequivalent Control Grup Design dengan dua kelompok sampel. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswa kelas VIII-1 dan kelas VIII-2 dengan jumlah sampel 52 siswa, kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen tes berupa soal uraian sebanyak 3 nomor.Hasil analisis deskriptif menunjukan kemampuan penalaran matematis siswa setelah diterapkan model Contextual Teaching and Learning terdapat 8 siswa (24,24%) yang memperoleh kategori sangat baik, terdapat 11 siswa (33,33%) yang memperoleh kategori baik, terdapat 4 siswa (15,38%) yang memperoleh kategori cukup dan terdapat 3 siswa (11,54%) yang memperoleh kategori kurang baik, sedangkan kemampuan penalaran matematis siswa setelah diterapkan model ekspositori terdapat 11 siswa (33,33%) yang memperoleh kategori baik, 9 siswa (34,62%) yang memperoleh kategori cukup dan 6 siswa (23,08%) yang memperoleh kategori kurang baik. Nilai rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Kota Ternate dengan model Contextual Teaching and Learning yaitu 81,50, sedangkan nilai rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa kelas ekspositori adalah 67,38.  Hal ini berarti kemamapuan penalaran matematis siswa lebih tinggi setelah diterapkan model Contextual Teaching and Learning dibandingkan dengan ekspositori. Hasil analisis inferensial dengan pengujian hipotesis nilai Sig. (2-tailed) 0,034 = 0.05. Dengan demikian terdapat perbedaan Model Contextual Teaching and Learning dan model ekspositori terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.