Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Resepsi Sastra pada Drama Monolog Prodo Imitatio Karya Arthur S. Nalan Dea Permataningtyas; Rita Ferina; Joko Purwanto
Sintaksis : Publikasi Para ahli Bahasa dan Sastra Inggris Vol. 3 No. 4 (2025): Juli: Sintaksis : Publikasi Para ahli Bahasa dan Sastra Inggris
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/sintaksis.v3i4.2029

Abstract

This study aims to describe the literary reception analysis of the monologue drama “Prodo Imitatito” by Arthur S. Nalan using a literary reception approach. Literary reception is a literary genre that examines literary texts by considering the reader as the giver of the response. This research refers to the understanding and assessment given by the audience to literary works. The method used in this research is descriptive qualitative method, which describes and describes the subject or object of a study that raises the facts found in the research studied. The data in this study are the answers (receptions) of the audience contained in the questionnaire list. The data source in this research is the questions contained in the research questionnaire. Informants/subjects of research are all individuals who are the source of data collection, in this case, students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program at Muhammadiyah Purworejo University. The monologue “Prodo Imitatio” tells the story of a middle-aged man who has been spoiled and lazy to study since childhood. After failing to get a bachelor's degree, he is ashamed and ends up running a business of buying and selling fake degrees at the fictitious institution “University of Zuzulapan” to fulfill his social ambitions. The results showed that this literary reception study succeeded in bringing the audience and readers into the storyline.
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DALAM NASKAH MONOLOG “LAGU PAK TUA” KARYA ADHY PRATAMA Rita Ferina; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kompleksitas kehidupan manusia yang tergambar dalam monolog 'Lagu Pak Tua' karya Adhy Pratama, dengan penekanan pada isu kemiskinan, kesepian, dan perjuangan eksistensial. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif dan sosiologi sastra, penelitian ini mengungkapkan bagaimana struktur sosial dan ekonomi yang tidak adil membentuk pengalaman hidup individu, terutama mereka yang berada di pinggiran. Monolog ini menggambarkan Pak Tua sebagai simbol seseorang yang terjebak dalam siklus kemiskinan dan marginalisasi, yang berdampak bukan hanya secara materi, tetapi juga secara psikologis, seperti rasa kesepian dan keterasingan. Imajinasi dan mimpi yang terdapat dalam monolog menjadi salah satu cara bagi Pak Tua untuk sejenak menghindari kenyataan pahit yang harus dia hadapi. Melalui dunia khayalan, Pak Tua menciptakan harapan dan kekuatan untuk terus bertahan, meskipun dalam situasi yang penuh keterbatasan dan keputusasaan. Penelitian ini menyoroti pentingnya memahami keterkaitan antara struktur sosial yang menindas, proses marginalisasi, dan dampaknya terhadap kesehatan mental individu. Selain itu, studi ini juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif dan solidaritas sosial dalam menghadapi masalah kemiskinan dan kesepian, sehingga tercipta masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Dengan cara ini, monolog 'Lagu Pak Tua' tidak hanya mencerminkan realitas sosial yang keras, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang mekanisme psikologis individu dalam menghadapi tekanan kehidupan. Penelitian ini menekankan pentingnya usaha bersama untuk mengatasi ketidakadilan sosial dan membangun solidaritas demi memperbaiki nasib kelompok yang terpinggirkan.