Process Safety Management (PSM) adalah pendekatan yang dirancang untuk melindungi pekerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang muncul selama proses produksi, terutama yang melibatkan bahan kimia berbahaya. Tujuan utama PSM adalah untuk mencegah terjadinya bencana industri yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada manusia, lingkungan, dan aset perusahaan. PSM berfokus pada identifikasi, pengendalian bahaya, dan penerapan langkah-langkah pencegahan, mitigasi, respons, serta pemulihan untuk mengelola risiko secara efektif. Kecelakaan keselamatan proses, berbeda dengan kecelakaan keselamatan kerja, dapat berakibat fatal dan mempengaruhi seluruh sistem produksi. Industri perkapalan, yang berperan penting dalam perekonomian global, menghadapi risiko tinggi terkait keselamatan operasional kapal dan perlindungan lingkungan. Oleh karena itu, penerapan PSM yang terintegrasi menjadi sangat relevan, terutama di PT X. Penerapan PSM di industri ini mengikuti 14 elemen kunci dari Occupational Safety and Health Administration (OSHA), mencakup partisipasi karyawan, analisis bahaya proses, prosedur operasi, pelatihan, dan audit kepatuhan untuk memastikan keselamatan operasional kapal. Selain itu, penerapan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berbasis ISO 14001:2015 juga memainkan peran penting dalam mengelola dampak lingkungan. Kedua sistem ini, yang mengadopsi siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act), membantu PT X untuk meningkatkan kinerja lingkungan, mengurangi limbah, serta memastikan keberlanjutan operasional. Penerapan prinsip-prinsip PSM dan SML yang terintegrasi akan mendukung manajemen risiko yang lebih holistik, mengurangi potensi kerusakan pada lingkungan, dan mematuhi regulasi internasional seperti Safety of Life at Sea (SOLAS) dan Marine Pollution (MARPOL). Keberlanjutan industri perkapalan, yang melibatkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi, dapat tercapai melalui implementasi kedua sistem ini.