Salsabila, Gea
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS SPASIAL INDIKATOR FAKTOR RISIKO STUNTING TERHADAP BALITA STUNTING KOTA PALEMBANG TAHUN 2022 Salsabila, Gea; Najmah, Najmah; Aprina, Fenty; Arpansyah, Arpansyah; Cahyono, Heri; Nurita, Yuni
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Terbitan Maret Volume 23 Nomor 01 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i1.2958

Abstract

Penyebab stunting pada balita terlihat dari beberapa faktor risiko yaitu gizi ibu pada masa hamil, kondisi sosial dan ekonomi, penyakit pada bayi, kebutuhan gizi yang kurang pada bayi. Berbagai faktor risiko ini biasanya berlangsung dalam periode yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat distribusi sebaran kasus stunting dan indikator faktor risiko penyebab stunting di Kota Palembang Tahun 2022. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif, desain penelitian ekologi menggunakan pendekatan spasial. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh balita stunting tahun 2022. Sampel data sekunder dari Elektornik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu seluruh balita stunting tahun 2022 di Palembang berjumlah 517 balita. Hasil penelitian yaitu wilayah stunting dibagi menjadi 5 kategori warna prevalensi stunting berdasarkan WHO, dimana wilayah dengan prevalensi stunting >30% disimbolkan dengan wilayah berwarna merah gelap dan semakin rendah angka prevalensi stunting semakin pudar pula warna merah pada wilayah tersebut. Kota Palembang termasuk kota dengan prevalensi stunting paling rendah karena memiliki prevalensi stunting dibawah 2,5%. Data stunting disandingkan dengan indikator faktor risiko penyebab stunting yang disimbolkan dengan diagram pie. Kesimpulan penelitian yaitu masih banyak balita yang terkena stunting walaupun di Kota Palembang termasuk kategori stunting yang rendah dan hampir semua indikator faktor risiko sudah memenuhi target kemenkes RI.