Tekstil dan produk tekstil (TPT) telah menjadi komoditas ekspor utama Indonesia selama bertahun-tahun. Industri TPT Indonesia khususnya industri pakaian jadi masih memiliki beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi daya saingnya. Industri pakaian jadi Indonesia masih mengandalkan kapas impor sebagai input utamanya karena produksi kapas domestik belum mampu menutupi kebutuhan kapas dalam negeri. Masalah produktivitas tenaga kerja juga menjadi kendala peningkatan daya saing pakaian jadi Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian adalah: 1) Menganalisis daya saing pakaian jadi Indonesia di pasar tujuan utama, 2) Menganalisis pengaruh impor kapas dan tenaga kerja serta faktor lainnya terhadap kinerja ekspor pakaian jadi Indonesia ke negara tujuan utama. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website data resmi berbasis internasional dan nasional. Negara tujuan yang digunakan pada penelitian adalah enam negara importir terbesar pakaian jadi indonesia. Penelitian Menggunakan metode analisis Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Export Product Dynamic (EPD) untuk menganalisis daya saing pakaian jadi Indonesia. Selanjutnya Regresi data panel digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing pakaian jadi Indonesia. Studi ini menemukan bahwa pada periode 2007-2021 Indonesia memiliki keunggulan komparatif tertinggi di Kanada dan terendah di Jepang. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif untuk komoditas pakaian jadi di AS, Kanada, dan Inggris. sementara hasil regresi data panel diketahui bahwa rasio harga kapas impor terhadap produksi kapas dalam negeri dan nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap daya saing. Variabel GDP Indonesia dan GDP negara importir berpengaruh positif dan signifikan sedangkan variabel rasio produktivitas terhadap jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap daya saing.