<![CDATA[Pembentukan merupakan proses yang ditempuh untuk melakukan perubahan yang diinginkan. Proses tersebut akan terbentuk melalui beberapa cara agar tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata pembentukan mempunyai arti proses, cara, dan perbuatan membentuk. Pembentukan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terarah yang menghasilkan suatu kebaikan dan kesempurnaan dalam bertindak. Karakter merupakan suatu sifat yang khas melekat pada diri seseorang yang dapat membedakan dirinya dengan yang lain. Menurut Suyanto, karakter ditinjau dari makna lesikal berarti sifat bawaan, suara hati, pancaran jiwa, jati diri kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempermen, atau watak. Menurut Rianawati, karakter sering dihubungkan dengan istilah akhlak. Sehingga karakter merupakan nilainilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan perkataan, dan perbuatanberdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Penulis berpendapat bahwa pembentukan karakter religius adalah hasil suatu usaha atau proses yang dilakukan secara sadar untuk membentuk ciri khas anak yang baik berdasarkan agama Islam. Pendidikan dan pembentukan karakter mempunyai hubungan yang erat. Melakukan pendidikan terutama dalam pembentukan karakter anak adalah usaha bersama antara keluarga, sekolah/yayasan, dan masyarakat. Ketiga lembaga tersebut harus sejalan secara terpadu untuk memajukan satu tujuan yang bersifat saling melengkapi antara lainnya. Disini penulis akan menjelaskan bagaimana cara agar pendidikan islam dapat membentuk karakter religius pada anak.]]>
