Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk peran masyarakat antara lain muncul dan perkembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), misalnya posyandu. Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki posyandu. Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan utama (KIA,KB,Gizi, Imunisasi) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat. Peran kader sangat penting karena kader bertanggung jawab dalam pelaksanaan program posyandu. Bila Kader tidak aktif maka pelaksanan posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi dan balita (bawah lima tahun) tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Desain penelitian pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional, tempat penelitian yaitu di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuh kolot Kabupaten Bandung dengan jumlah sampel 86 responden, teknik pengambilan sampel dengan random sampling. Adapun instrument yang digunakan adalah kuesioner yang sudah lolos uji validitas. Hasil penelitian sebagian besar peran kader aktif sebanyak 51 (58,6%) responden, status gizi balita sebagian besar balita yang memiliki status gizi normal sebanyak 38 (43,7%) responden dan Terdapat hubungan antara peran kader dengan status gizi balita dengan p value= 0,000. Peran kader dapat membantu masyarakat dalam mengurangi angka gizi buruk, selain itu adanya peran kader juga membantu dalam mengurangi angka kematian ibu juga balita, dengan memanfaatkan keahlian serta fasilitas penunjang lainnya yang berhubungan dengan peningkatan status gizi balita.