Tempat pengolahan makanan adalah tempat dilakukannya serangkaian kegiatan pengolahan makanan meliputi jasaboga, rumah makan, restoran, kelompok gerai pangan jajanan dan sentra pangan jajanan. Hygiene sanitasi makanan adalah usaha untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan penerapan hygiene sanitasi makanan pada tempat pengolahan makanan di Kecamatan Muara Enim. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian seluruh TPM yang ada di Kecamatan Muara Enim berjumlah 38 TPM. Sampel yang diambil sebanyak 38 TPM. Analisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil responden dengan penerapan hygiene sanitasi makanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 17 (44,7%) dan responden dengan penerapan hygiene sanitasi makanan yang memenuhi syarat sebanyak 21 (55,3%). Responden dengan sikap kurang baik sebanyak 19 (50,0%) dan responden dengan sikap baik sebanyak 19 (50,0%). Responden yang tidak pernah ikut pelatihan penjamah makanan sebanyak 14 (36,8%) dan responden pernah ikut pelatihan penjamah makanan sebanyak 24 (63,2%). Responden yang memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang baik sebanyak 21 (55,3%) dan responden yang memiliki sarana dan prasarana yang baik sebanyak 17 (44,7%). Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat didapatkan hasil sikap p value 0,001, pelatihan penjamah makanan p value 0,000 dan ketersediaan sarana dan prasarana p value 0,001. Kesimpulan penelitian ini adanya hubungan yang bermakna antara sikap, pelatihan penjamah makanan dan ketersediaan sarana dan prasarana dengan penerapan hygiene sanitasi makanan pada tempat pengolahan makanan (TPM).