Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LASERASI PERINEUM PADA KEHAMILAN NORMAL DI RSUD DR. IBNU SOETOWO BATURAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Sarwoko, Sabtian
Masker Medika Vol 8 No 1 (2020): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v8i1.379

Abstract

Pendahuluan: Banyak kemungkinan masalah yang muncul pada ibu pasca persalinan salah satunya adalah laserasi perineum. Laserasi perineum dapat menjadi suatu hal yang mengancam jika diikuti dengan perdarahan. Ada beberapa factor yang dapat mengakibatkan laserasi perineum yaitu jarak kehamilan,, berat bayi lahir, dan usia ibu. Tujuan penelitian: ini ditujukan untuk mengetahui factor apa saja yang berhubungan dengan laserasi perineum pada kehamilan normal. Di RS Ibnu Sotowo Baturaja. Metode Penelitian: ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal di RSUD dr. Ibnu Soetowo Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan sampel pengambilan sampel secara random sampling dengan jumlah sampel 177 responden. yang selanjutnya dilakukan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa ada hubungan jarak persalinan dengan kejadian laserasi perineum (p value 0,002), ada hubungan berat badan lahir dengan kejadian laserasi perineum (p value 0,001) serta ada hubungan umur ibu dengan kejadian laserasi perineum (p value 0,001). Bacground: Many possible problems that arise in mothers after childbirth one of which is perineal laceration. Perineal laceration can be a threat if followed by bleeding. There are several factors that can cause perineal laceration, namely the distance of pregnancy, birth weight, and maternal age. This study aimed to determine what factors are associated with perineal laceration in normal pregnancy. At the Ibnu Sotowo Baturaja Hospital. Methode This research uses analytic survey with cross sectional approach. The study population was all normal delivery mothers at RSUD dr. Ibnu Soetowo Baturaja Ogan Komering Ulu Regency, with a random sampling with 177 respondents. the Chi-Square statistical test was then performed, with a 95% confidence level. The results showed that there was a relationship between the distance of labor with the incidence of perineal laceration (p value 0.002), there was a relationship of birth weight with the incidence of perineal laceration (p value 0.001) and there was a relationship between maternal age and the incidence of perineal laceration (p value 0.001).
HUBUNGAN AIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG AGUNG KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2023 Sarnili, Sarnili; Novitry, Fera; Sarwoko, Sabtian; Maulana, Muchsin
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jkpl.v5i1.9059

Abstract

Stunting is one of the many nutritional problems encountered in Indonesia. WHO data (2020), more than half a percent globally of children under 5 years of age are stunted in the Asian Region with the highest stunting case rate of 53%, followed by the African Region with 41%. Indonesia is still included in the category of very high stunting cases with a percentage of 31.8%. Tanjung Agung Health Center ranks 2nd with the most cases of stunting in 2022. Tanjung Agung Village is a village where there are quite a number of stunting locations because for 2 consecutive years the percentage of stunting can be said to have increased, namely in 2021 there were 5.54% cases and 2022 by 21%. The research design used in this research is observational analytic using quantitative data through a cross sectional approach. The population in this study were toddlers aged 6-24 months in Tanjung Agung, Pagar Dewa and Paduraksa villages totaling 195 toddlers. The sample in this study were toddlers who lived in Tanjung Agung Village, Pagar Dewa and Paduraksa Village. Based on univariate analysis, it was found that out of 130 respondents, 41 (31.5%) experienced stunting compared to 89 (68.5%) who were not stunted. Based on the condition of clean water, it is known that out of 130 respondents, it was found that those who used water that did not meet the requirements with the physical condition of the water were 46 (35.4%) smaller than those who met the requirements of 84 (64.6%). It is known that from 130 respondents, the microbiological quality of clean water was 54 (41.5%) less good than the good microbiological quality of clean water, which was 76 (58.5%). Sources of drinking water, it is known that out of 130 respondents, 61 (46.9%) received drinking water sources that did not meet the requirements, compared to 69 (53.1%) who received fulfilling requirements. Drinking water treatment found that out of 130 respondents, 48 ​​(36.9%) did not process drinking water, which was smaller than those who did process, namely 82 (63.1%). There is a significant relationship between the physical condition of water, the microbiological quality of drinking water, sources of drinking water, and drinking water treatment to the incidence of stunting in the working area of ​​the Tanjung Agung Health Center, Muara Enim Regency, 2023 with a p value of 0.000.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA Hariani, Santi; Sarwoko, Sabtian; Meliyanti, Fera
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1152

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis adalah penyakit sendi atau radang pada sendi yang disebabkan oleh proses autoimun ,biasanya akan timbul nyeri atau radang pada bagian sendi seperti lutut ,tangan maupun jari-jari. Lansia merupakan usia yang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami autoimun. Tujuan: Diketahuinya hubungan karakteristik lansia  dengan upaya pencegahan Rheumatoid Arthritis. Metode: Penelitian ini menggunakan Accidental Sampling, alat kuesioner. Sampel diambil total populasi yaitu lansia yang datang ke UPTD Puskesmas Muara Emburung dari bulan April sampai Juni tahun 2023 yang berjumlah 43 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan lansia  dengan upaya pencegahan rheumatoid arthritis dengan p value 0,041< 0,05, ada hubungan bermakna antara sikap lansia dengan upaya pencegahan dengan nilai p value 0,021< 0,05, ada hubungan bermakna antara pola makan lansia dengan upaya pencegahan Rheumatoid Arthritis  dengan nilai p value 0,024< 0,05, ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik lansia dengan upaya pencegahan Rheumatoid Arthritis dengan nilai p value 0,007 < 0,05. Saran: Bagi pelayanan kesehatan agar dapat menetapkan kebijakan dalam optimalisasi program pencegahan Rheumatoid Arthris pada lansia berupa kegiatan penyuluhan dan aktivitas yang dapat memperkecil kejadian rheumatoid pada lansia. Kata Kunci: Lansia, Upaya Pencegahan, Rheumatoid Arthritis
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Febriani, Novi; Sarwoko, Sabtian; Lilia, Deli
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1141

Abstract

Latar Belakang: World Health Organiation, 2021 melaporkan bahwa secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah 41,8%. Puskesmas Pulau Panggung menjadi Puskesmas yang tertinggi angka anemia ibu hamilnya 11,9%. anemia juga mampu berkontribusi signifikan dalam meningkatkan angka kematian ibu. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia  pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua ibu hamil yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Panggung berjumlah 108 orang. Penelitian dilakukan di 10 Desa dalam wilayah kerja Puskesmas Pulau Panggung pada bulan Februari-Juli 2023. Analisis data yang dgunakan adalah analisis Chi Sqaure. Hasil: analisa univariat kejadian anemia pada ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 19 (17,6%). Kunjungan antenatal care yang yang teratur sebanyak 67 (62%). Ibu hamil yang patuh konsumsi tablet Fe sebanyak 60 (55,6%). Jarak kehamilan yang dekat sebanyak 61 (56,5%). Paritas yang tidak beresiko sebanyak 55 (50,9%). Ada hubungan yang bermakna antara kunjungan ANC, konsumsi tabet Fe  p value 0,000. Jarak kehamilan p value 0,31. Paritas p value  0,009. Saran: diharapkan kepada peneliti selanjutkan untuk meneliti dukungan keluarga, dukungan social,kebiasaan atau adat setempat. Kata Kunci          : Faktor-Faktor Anemia, Anemia Pada Ibu Hamil
Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Audio Visual dan Media Cetak Terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Tentang Bahaya Rokok Ariani, Desty Shinta; Sarwoko, Sabtian; Suryadinata, Arda; Novitry, Fera
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 1 (2024): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i1.1592

Abstract

Merokok adalah perilaku yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan masalah ini khususnya relevan dalam konteks remaja. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya merokok pada remaja sebagai latar belakang masalah yang mendalam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh penyuluh kesehatan antara media audio visual dengan media cetak terhadap peningkatan pengetahuan tentang rokok. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Quasi Eksperimen Pre Test dan Post Test. Pengambilan sampling menggunakan metode purposive sampling sebanyak 70 orang siswa kelas. Analisis yang digunakan yaitu paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan p value 0,00 yang berarti ada perbedaan signifikan nilai rata-rata pengetahuan siswa kelas 10A dan XB setelah dilakukan penyuluhan dengan metode audio visual dan media cetak tentang bahaya rokok. Peneliti menyimpulkan adanya perbedaan yang signifikan pada dua kelompok intervensi. Peneliti menyarankan bagi petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan dengan metode audiovisual dan membawa alat peraga maupun film/ video tentang bahaya merokok
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP, DENGAN TINDAKAN PETUGAS KESEHATAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI PUSKESMAS TANJUNG AGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Chandra, Elwan; Sarwoko, Sabtian
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v15i1.372

Abstract

Health service places, one of which is the Community Health Center, are one of the public service facilities that do not rule out the possibility of causing environmental pollution and can be a medium for the spread of various diseases. This study aims to determine the Relationship between Knowledge and Attitudes with the Actions of Health Workers in Medical Waste Management at the Tanjung Agug Community Health Center, Ogan Komering Ulu Regency. This study uses an analytical survey method with a cross-sectional approach. Data analysis uses univariate and bivariate analysis with the chi square test. The sample in the study was Health Workers at the Tanjung Agung Community Health Center, totaling 108 people. Based on univariate analysis, there were 85 respondents (78.7%) of health workers with good actions, there were 78 (72.2%) of health workers with good knowledge, there were 73 (67.6%) of health workers with positive attitudes, there were 77 (71.3%) There is a relationship between knowledge and actions of health workers with P-Value 0.07, attitudes and actions of health workers with P-Value 0.011, The conclusion of this study is that there is a significant relationship between knowledge and attitudes in medical waste management at the Tanjung Agung Health Center, Ogan Komering Ulu Regency, suggestions to the health center to provide training, seminars to health workers in medical waste management.
Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Puskesmas Sarwoko, Sabtian
Lentera Perawat Vol. 1 No. 2 (2020): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v1i2.142

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi dapat meningkatkan resiko terhadap kejadian stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.Aktifitas fisik seperti senam yang dilakukan secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan senam lansia pada pasien hipertensi. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental (quasi experimental) dengan konsep kontrol one group pre test post test. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 65 responden. Analisis data menggunakan paired sample t-test. penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum senam lansia adalah 157,69 mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah senam lansia adalah 136,46 mmHg. rata-rata tekanan darah diastolik sebelum senam lansia adalah 100,15 mmHg sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah senam lansia adalah 78,62 mmHg. Hasil uji statistik didapatkan ρ value 0,000, yang artinya ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah. Dengan mengetahui pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi maka tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan dan menyarankan intervensi non farmakologis latihan napas dan senam lansia sebanyak 3 kali seminggu dalam meminimalkan risiko terjadinya komplikasi hipertensi.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Membuang Sampah Rumah Tangga Sarwoko, Sabtian; Heryanto, Eko; Meliyanti, Fera
Lentera Perawat Vol. 4 No. 1 (2023): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i1.188

Abstract

Sampah erat kaitanya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit. Sampah yang tidak tertangani dengan baik akan mengakibatkan tingginya angka kepadatan, pencemaran terhadap udara, tanah dan juga air, serta rendahnya nilai-nilai estetika. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku membuang sampah rumah tangga di Kelurahan Sekar Jaya. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional. Sampel adalah kepala keluarga yang berada di Kelurahan Sekar Jaya dengan besar sampel 331 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 186 (56,2%) responden mempunyai perilaku membuang sampah rumah tangga baik, sebanyak 189 (57,1%) responden berpengetahuan baik, sebanyak 182 (55%) responden dengan sikap positif, sebanyak 184 (55,6%) responden dengan pendapatan rendah dan sebanyak 173 (52,3%) responden mempunyai sarana pembuangan sampah. Analisis bivariat diperoleh hasil ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,002), pendapatan (p=0,001), dan ketersediaan sarana (p=0,001) dengan perilaku membuang sampah rumah tangga. Pendekatan dan pemberdayaan masyarakat dalam membiasakan hidup bersih dan sehat serta membiasakan sedini mungkin pada anak-anak agar membuang sampah pada tempatnya. Melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam merubah perilaku membuang sampah sembarangan sehingga masyarakat termotivasi untuk hidup bersih dan ramah lingkungan.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Hygiene Sanitasi Makanan Pada Tempat Pengolahan Makanan Di Kecamatan Muara Enim Tahun 2024 Silvia, Nopalista; Sarwoko, Sabtian; Budianto , Yudi; Novitry, Fera
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15091

Abstract

Tempat pengolahan makanan adalah tempat dilakukannya serangkaian kegiatan pengolahan makanan meliputi jasaboga, rumah makan, restoran, kelompok gerai pangan jajanan dan sentra pangan jajanan. Hygiene sanitasi makanan adalah usaha untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan penerapan hygiene sanitasi makanan pada tempat pengolahan makanan di Kecamatan Muara Enim. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian seluruh TPM yang ada di Kecamatan Muara Enim berjumlah 38 TPM. Sampel yang diambil sebanyak 38 TPM. Analisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil responden dengan penerapan hygiene sanitasi makanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 17 (44,7%) dan responden dengan penerapan hygiene sanitasi makanan yang memenuhi syarat sebanyak 21 (55,3%). Responden dengan sikap kurang baik sebanyak 19 (50,0%) dan responden dengan sikap baik sebanyak 19 (50,0%). Responden yang tidak pernah ikut pelatihan penjamah makanan sebanyak 14 (36,8%) dan responden pernah ikut pelatihan penjamah makanan sebanyak 24 (63,2%). Responden yang memiliki ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang baik sebanyak 21 (55,3%) dan responden yang memiliki sarana dan prasarana yang baik sebanyak 17 (44,7%). Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat didapatkan hasil sikap p value 0,001, pelatihan penjamah makanan p value 0,000 dan ketersediaan sarana dan prasarana p value 0,001. Kesimpulan penelitian ini adanya hubungan yang bermakna antara sikap, pelatihan penjamah makanan dan ketersediaan sarana dan prasarana dengan penerapan hygiene sanitasi makanan pada tempat pengolahan makanan (TPM).