Penelitian ini menganalisis persebaran dan status konservasi sepuluh spesies flora dan fauna endemik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Komodo, Elang Flores, Kakatua Jambul Kuning, Biawak Rote, Kura-Kura Leher Ular Rote, Ular Sanca Mata Putih, Cendana, Lontar, Ampupu, dan Sonokeling berdasarkan kategori IUCN. Kajian ini dilakukan untuk meninjau tingkat ancaman, pola distribusi, serta upaya pelestarian yang telah diterapkan di wilayah Wallacea. Penelitian menggunakan metode studi literatur yang bersumber dari laporan IUCN, publikasi ilmiah, dan hasil observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies berada pada kategori terancam tinggi, seperti Kakatua Jambul Kuning (Critically Endangered) dan Komodo (Endangered), sedangkan spesies flora seperti Cendana dan Sonokeling juga mengalami tekanan akibat eksploitasi dan degradasi habitat. Persebaran spesies umumnya terbatas pada pulau-pulau kecil dengan ekosistem kering sehingga rentan terhadap perubahan lingkungan dan tekanan antropogenik. Upaya konservasi yang dilakukan mencakup perlindungan kawasan, penguatan kebijakan, rehabilitasi habitat, serta pelibatan masyarakat lokal. Namun, efektivitasnya masih perlu ditingkatkan melalui pengawasan ketat, pengelolaan adaptif, dan peningkatan riset keanekaragaman hayati. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar pengembangan strategi konservasi yang berkelanjutan di NTT.