Penelitian ini bertujuan menciptakan kreasi kuliner inovatif dengan memanfaatkan bahan hasil fermentasi tradisional, yakni tempoyak, dalam masakan kari ayam. Tempoyak adalah fermentasi dari daging durian yang biasanya digunakan dalam masakan berbasis ikan. Inovasi ini menggabungkan keasaman khas tempoyak dengan kekayaan bumbu dari kari ayam. Proses fermentasi dilakukan selama seminggu, kemudian tempoyak dimasak bersama ayam dan bumbu hingga tercipta cita rasa khas dan tekstur lembut. Uji sensoris oleh enam panelis mencakup penilaian visual, aroma, dan rasa, menunjukkan respons positif, terutama dari aspek cita rasa dan aromanya. Di samping itu, biaya produksi yang rendah menjadikan hidangan ini berpotensi secara ekonomi. Penelitian ini membuktikan bahwa tempoyak kari ayam bisa menjadi varian baru dalam khazanah kuliner tradisional Indonesia.This research aims to create an innovative culinary creation by utilizing a traditional fermented ingredient, tempoyak, in chicken curry. Tempoyak is fermented durian flesh, typically used in fish-based dishes. This innovation combines the distinctive acidity of tempoyak with the rich spices of chicken curry. The fermentation process takes a week, then the tempoyak is cooked with chicken and spices to create a distinctive flavor and soft texture. Sensory testing by six panelists, including visual, aroma, and taste assessments, showed positive responses, particularly for its flavor and aroma. Furthermore, the low production costs make this dish economically viable. This research demonstrates that tempoyak chicken curry could become a new variant in Indonesia's traditional culinary heritage