Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Strategi Pengembangan Bisnis Menggunakan Business Model Canvas Pada Umkm Studi Kasus Perusahaan Duta Mesin Jahit Muharram, Fajar Awal; Alfanur, Farah
eProceedings of Management Vol. 11 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri kreatif merupakan salah satu faktor yang menjadi penggerak perekonomian nasional. Salah satu bidangUMKM dilingkup Industri kreatif adalah di bidang Mode atau Pakaian. Industri tekstil dan pakaian jadi merupakansektor manufaktur yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi pada triwulan III tahun 2019 sebesar 15,08 persen.Berdasarkan data dari CNBC Indonesia (2019) juga, perkembangan industri pakaian mampu berkontribusi sekitar18,01% atau Rp 116 triliun. Namun, walaupun memiliki potensi yang besar, ternyata ada salah satu UMKM toko retailpenjualan Mesin Jahit sebagai salah satu faktor produksi penting, mengalami penurunan penjualan, yaitu Toko DutaMesin Jahit. Pembahasan fenomena pada penelitian ini akan dijawab melalui proses wawancara internal terhadappegawai perusahaan dan pelanggan serta studi pustaka, observasi, dan dokumentasi sebagai pendukung. Memakaimetode penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan untuk evaluasi model bisnis akan dilakukan dengan menggunakanmetode Business Model Canvas untuk memetakan kesembilan building block guna melihat kinerja serta mencari tahuinovasi yang dimiliki oleh Toko Duta Mesin Jahit sekarang. Kemudian melakukan analisis SWOT dan dievaluasidengan pendekatan TOWS. Strategi baru dibuat setelah melihat analisis pada BMC dan TOWS. Berdasarkan hasildari analisis terhadap Toko Duta Mesin Jahit ditemukan bahwa masing-masing perusahaan telah memilki inovasimodel bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas yang cukup baik. Hal tesebut bisa dilihat dari model bisnisyang telah memenuhi sembilan blok bangunan pada Business Model Canvas. Namun, setelah melihat analisis SWOTditemukan kekurangan pada BMC yang dimiliki Duta Mesin Jahit seperti Ukuran toko terlalu kecil. Tidak dekatdengan lokasi penjahit dan konveksi di batas pedesaan-perkotaan (rural-urban). Kegiatan pemasaran tidak terorganisirdengan baik (tidak memiliki strategi pemasaran baru, media online tidak terorganisir dengan baik). Reputasi toko tidakbegitu baik (jika dibandingkan dengan toko lain di lokasi yang sama, karena Duta Mesin Jahit adalah pendatang baru).Pelanggan tidak dapat membeli produk secara cicilan (tidak menyediakan sistem kredit/kartu kredit) dan Toko DutaMesin Jahit memiliki ancaman seperti Nilai inflasi meningkat setiap tahun. Sulitnya mencari teknisi mesin jahit(montir) berpengalaman, karena tidak ada lembaga pendidikan formal atau lembaga resmi untuk teknisi mesin jahit.Biaya logistik mahal. Kelangkaan suku cadang mesin jahit untuk beberapa mesin khusus yang tidak ada di Indonesia.Peningkatan upah minimum bulanan di Jawa Barat. Kompetitor baru berupa toko-toko offline dan online yang lebihkecil namun banyak. Melihat kekurangan atau kelemahan dan ancaman yang ada, berdasarkan pendekatan TOWSmaka ditentukan strategi pengembangan baru, yaitu perbaikan pada Key Activities dan Revenue Stream, perbaikanpada Value Propositions, Channels dan Consumer Segment serta perbaikan pada Key Partners.Kata Kunci-pengembangan bisnis, BMC, SWOT