Pandemi COVID-19 di Indonesia diumumkan pada Maret 2020. Pasien yang terdeteksi positif COVID-19 pada tahuntersebut telah mencapai 425.796 orang. Sehingga Indonesia menduduki posisi ke-21, menjadi negara denganpersebaran COVID-19 tertinggi di dunia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh dari KomunikasiDokter-Pasien Terhadap Literasi Kesehatan, dan ingin mengetahui pengaruh Komunikasi Dokter-Pasien TerhadapPerilaku Kesehatan Pasien Melalui Aplikasi Halodoc. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Skalayang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, dengan total responden sebanyak 385 orang yang dipilihmelalui non-probability sampling. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dananalisis (SEM) Structural Equation Modeling. Hasil penelitian menunjukan hasil t-statistik (thitung) sebesar 137.910(thitung 137.910 > ttabel 1.966) dan signifikansi (pvalue) 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehinggadapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh komunikasi dokter-pasien terhadap literasi kesehatan melalui aplikasiHalodoc. Dan untuk hasil penelitian berikutnya menunjukan hasil t-statistik (thitung) sebesar 48.737 (thitung 48.737> ttabel 1.966) dan signifikansi (pvalue) 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka disimpulkan bahwaterdapat pengaruh komunikasi dokter-pasien terhadap literasi kesehatan melalui aplikasi Halodoc, dan terdapatpengaruh komunikasi dokter-pasien terhadap perilaku kesehatan pasien melalui aplikasi Halodoc. Kata Kunci-komunikasi digital, komunikasi dokter-pasien, literasi kesehatan, perilaku kesehatan pasien