Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO PADA RUMAH SAKIT KOTA BOGOR MENGGUNAKAN ANALISIS BOWTIE Tinambunan, Nia Anggelina; Sukwika, Tatan; Ramli, Soehatman
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 4 (2024): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i4.27576

Abstract

Rumah Sakit di Kota Bogor telah menerapkan manajemen risiko, namun berdasarkan data dari Komite K3 dalam penyusunan Hazard Vulnerability Assessment (HVA), terdapat beberapa insiden terkait keselamatan, keamanan, bahan berbahaya, bencana alam, dan konstruksi renovasi yang menduduki peringkat tertinggi dan terjadi pada tahun 2024.  Kebaruan penelitian ini terletak pada Pendekatan Visual yang menyajikan risiko dalam format visual yang jelas, memudahkan identifikasi dan pemahaman terhadap hubungan antara potensi sumber risiko, dampak yang mungkin timbul, serta langkah-langkah pengendalian yang dapat diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber, dampak, dan pengendalian risiko kecelakaan kerja dengan menggunakan teknik analisis Bowtie. Analisis Bowtie, yang menggabungkan elemen dari analisis pohon kesalahan (FTA) dan analisis pohon kejadian (ETA), memberikan gambaran menyeluruh tentang hubungan antara peristiwa risiko, penyebab, dan konsekuensinya. Hasil penelitian adalah Selama operasi rumah sakit, terdapat beberapa masalah signifikan: kerusakan lift, pencurian, kegagalan IPAL, kebakaran, bencana alam, dan kebisingan konstruksi. Kelebihan beban dan kerusakan lift memerlukan teknologi sensor dan pemeliharaan rutin. Keamanan harus ditingkatkan dengan CCTV, pengawasan ketat, dan pelatihan. Pengelolaan IPAL perlu pelatihan berkelanjutan dan MOU dengan dinas terkait untuk mencegah pencemaran. Pencegahan kebakaran melibatkan penggunaan kabel standar dan alat pelindung diri. Bencana alam memerlukan rencana evakuasi dan sistem peringatan dini. Aktivitas konstruksi harus dikelola dengan baik untuk meminimalkan gangguan kebisingan, menjaga kenyamanan pasien dan staf. Kesimpulan penelitian ini Kelebihan beban dan kerusakan lift memerlukan teknologi sensor dan pemeliharaan. Keamanan, pengelolaan IPAL, pencegahan kebakaran, bencana alam, dan konstruksi harus ditingkatkan dengan solusi spesifik.