This Author published in this journals
All Journal Jurnal Jendela Ilmu
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kedudukan Epistemologi Dalam Pendidikan Agama Kristen Putnarubun, Adolfina; Damima, Leidy; Hully, Geneton
Jurnal Jendela Ilmu Vol 6, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/ji.v6i1.217

Abstract

Epistemologi sangatlah penting untuk digunakan dalam dunia pendidikan, terutama dalam pendidikan Kristen. Karena untuk mengetahui tentang isi Alkitab kita harus memiliki segudang pertanyaan yang akan menjadi dasar pijak kita dalam menguraikan isi yang sebenarnya. Sepanjang sejarah filsafat banyak cara mengetahui diri sendiri dan dunia yang berbeda telah diusulkan, masing-masing dengan kriterianya sendiri untuk menilai apa yang diketahuinya dapat dipercaya. Oleh karena itu, jika para pendidik dengan sengaja cara mengetahui yang di atasnya pengajaran mereka didasarkan, pilihan harus dibuat diantara pelbagai pandangan epistemologis yang berbeda. Dalam hal ini pendidikan agama kristen sebagai politis bersama para peziarah dalam waktu yag dengan sengaja bersama mereka  memperhatikan kegiatan Allah di masa kini kita, memperhatikan cerita komunitas iman Kristen yang diwujudkan di masa kini, dan Visi kerajaan Allah yang akan datang, benih-benih dari kerajaan Allah yang telah hadir diantara kita. Karena itu tugas pendidikan Kristen pertama-tama mengeksplorasi cara pandang kristianinya yang akan mempunyai implikasi langsung dan hasil berupa tindakan bagi pendidikan. Alat untuk mengembangkan cara pandang seperti ini dsebut filsafat. Tujuan yang hendak dimunculkan adalah Sebagai seorang guru penting sekali untung memiliki pengetahuan tentang apa yang harus diberikan kepada anak didik. Hal ini tentu terkait dengan pengetahuan kita akan kebutuhan yang diperlukan anak didik. Harus mengetahui dan memahami berbagai kemampuan atau kelebihan atau kecerdasan yang dimiliki anak, tidak bisa semua siswa diberlakukan sama. Karena masing-masing anak memiliki kemampuanya sendiri-sendiri. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka.