Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SOSIALISASI DAN PELATIHAN BAGI ANAK DAN REMAJA DI JEMAAT GKI BUKIT SION KOTA SORONG DENGAN TEMA “MEMBANGUN JIWA KEPEMIMPINAN GENERASI MUDA” Putnarubun, Adolfina; Ferdinandus, Arce; Suripatty, Roberthair; Muskitta, Susana M.W.; Lahallo, Fensca F.; Pakpahan, Ratna R.; Rupilele, Frits Gerit John; Gifelem, Agustinus G.; Pakaila, Berti
J-DEPACE (Journal of Dedication to Papua Community) Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/jpkm.v5i1.106

Abstract

Karakter yang baik tentu menjadi salah satu hal yang penting dalam membangun jiwa kepemimpinan kepada anak, sehingga sejak dini pengembangan karakter ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, teristimewa kaum cendikiawan. Peran  bersar kaum cendikiawan dalam melahirkan generasi-generasi yang siap menjadi pemimpin masa depan merupakan dorongan yang lahir dari tujuan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003. Dorongan inilah yang terus menggerakan kaum cendikiawan dalam berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara melalui berbagai kegiatan untuk mempersiapan calon pemimpin di masa depan. Pembinaan karakter anak selain di Sekolah, ada pula berbagai bentuk kegiatan-kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan yang dilakukan oleh pemerhati atau kelompok peduli generasi muda untuk memperlengkapi anak-anak dalam lingkungan mereka agar menjadi pemimpin yang memiliki karakter yang baik di masa mendatang. Anak-anak pada masa kini sangat membutuhkan perhatian ekstra baik dari orang tua, guru/dosen, maupun masyarakat. Dengan demikian, pelaksanaan pengambdian kepada masyarakat yang berTema “Membangun Jiwa Kepemimpinan Generasi Muda” merupakan sebuah wujud kepedulian kami terhadap nasib bangsa ditenga-tengah pengaruh buruk teknologi yang secara perlahan telah mengikis nilai-nilai moral anak muda masa kini. Dengan demikian Pengabdian kepada Masayarakat yang kami lakukan dengan tujuan kepada Anak dan Remaja GKI Bukit Sion Kota Sorong, dilaksanakan dengan berbagai kegiatan diantaranya Sosialisasi, Diskusi, dan Pelatihan. Antusias anak dan remaja saat pelaksaan kegiatan berlangsung menunjukkan bahwa pembinaan karakter sejak dini adalah sebuah tindakan yang tepat dalam mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang berkarakter baik. 
Pengembangan nilai etika dan moral bagi generasi muda sebagai pemimpin di masa depan: Pelatihan bagi anak-anak Panti Asuhan Bukit Hermon Putnarubun, Adolfina; Pattiwael, Maya; Wattimena, Lanny; Serkadifat, Yetty Siska; Turot, Amatus; Syarifudin, Jihan; Burara, Finelsya Ischa; Yenbise, Angel B.
Pengabdian Cendekia Vol. 2 No. 2 (2024): Vol. 2 No 2 (Desember 2024) Membangun Kecendekian: Transformasi Melalui Pengabd
Publisher : Indonesian Scholars Global Forum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63107/36h5ad87

Abstract

Pengembangan nilai etika dan moral bagi generasi muda sangatlah penting di era sekarang ini. Maraknya perubahan yang muncul dalam bidang teknologi sekalipun memberikan dampak positif dalam membantu pekerjaan manusia, tetapi juga sekaligus dapat membawah dampak negative bagi setiap pengguna apabila tidak digunakan secara bijaksana. Anak muda sebagai calon pemimpin masa depan, merupakan harapan bangsa dalam membangun cita-cita bangsa yang lebih baik lagi ke depan. Namun, dengan perkembangan teknologi yang ada semakin membuat generasi sekarang memiliki krisis moral. Bahkan terdapat banyak lebel yang disematkan kepada generasi sekarang atau “gen z”. Sebagian orang berpendapat bahwa generasi Gen Z adalah generasi anti proses, tidak mau berusaha lebih selalu memikirkan hal praktis, generasi mudi atau mengerjakan suatu pekerjaan mengikuti suasana hatinya dan juga generasi yang dinilai kurang sopan dalam berperilaku. Hal ini tentu memberikan Kesan yang sangat memprihatinkan bagi generasi muda masa kini, sehingga perlu sejak dini diberikan edukasi yang dapat membangun kepribadian generasi muda yang lebih baik lagi ke depan. Salah satu Langkah kami dalam memberikan edukasi bagi generasi muda adalah dengan melakukan Sosialisasi dan Pelatihan bagi anak-anak di Panti Asuhan Bukit Hermon Kota Sorong. Tujuan dari kegiatan ini adalah anak-anak dapat memahami pentingnya memiliki etika dan moral yang baik sebagai calon pemimpin masa depan bangsa
Sosialisasi Dan Pelatihan Penggunaan Buku Pedoman Pelayanan Pastoral Kepada Keluarga Kristen di Jemaat GKI Bethesda Sele Be Solu Klasis Kota Sorong Putnarubun, Adolfina; Matahelumual , Frety; Warella, Samuel Y.; Wattimena, Lanny; Lahallo , Fensca F.; Gifelem, Agustinus G.
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.675 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v4i3.15559

Abstract

Ada terdapat banyak masalah dalam jemaat yang perlu mendapat perhatian khusus dari pelayanan pastoral, masalah yang menyangkut sosial, spiritual, maupun psikologi dalam jemaat yang merupakan penyebab ketidakmampuan jemaat dalam menata kehidupannya ke depan. Salah satu persoalan yang marak menjadi pergumulan gereja akhir-akhir ini salah masalah yang muncul dalam pernikahan. Dalam hal ini, maka pelayanan Pastoral mengambil peran yang sangat penting dalam mendampingi dan membantu setiap pasangan menghadapi berbagai persolan yang muncul. Proses pelayanan pastoral dalam bentuk pendampingan kepada keluarga Kristen terkhususnya pada pasangan berselingkuh sangat dibutuhkan, guna membangun keluarga Kristen yang berkenan kepada Allah. Pelayanan Pastoral yang efektif yaitu pelayanan yang di dalamnya pastor (pendeta) haruslah memiliki hati seorang gembala yang baik dengan meneladani Yesus Sang Gembala yang Agung itu dan menjadikan umat atau jemaat sebagai kawanan domba. Sebuah pelayanan Pastoral terkhususnya bagi Keluarga Kristen dapat dikatakan efektif apabila proses pelayanan yang dilakukan telah ada dalam perencanaan khusus (terprogram), dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dan menunjukan adanya hasil yaitu perubahan dalam diri jemaat yang meliputi penerimaan diri, pengakuan dosa, pemulihan hubungan dan adanya kesediaan yang tulus untuk saling menerima kembali apa adanya. Pelayanan Pastoral terkhususnya kepada Keluarga yang bermasalah merupakan sebuah bentuk pelayanan Pastoral yang tentu tidaklah mudah, karena dibutuhkan profesionalitas dan totalitas dari seorang pelayan (Pendeta/Majelis) dalam memegang teguh sebuah komidmen dan tentu mampu menjadi orang yang dapat dipercaya. Untuk itu, perlu adanya sebuah buku pedoman sebagai acuan dalam melaksanakan proses pelayanan pastoral kepada jemaat yang bermasalah. Pengabdian ini merupakan sebuah penerapan tindak lanjut dari hasil penelitian yang menghasilakan buku pedoman dengan pokok persoalan yang sama, dalam Tim Pengabdian memberikan sosialisasi tentang cara menggunakan buku pedoman dalam kelompok pelatihan. Metode yang Tim gunakan dalam pengabdian ini adalah Sosialisasi, Pelatihan dan Diskusi. Tujuan Pengabdian ini adalah Memperlengkapi Majelis Jemaat untuk mampu menggunakan teknik pendekatan yang tepat dalam membantu Jemaat menyelesaikan masalanya dan Jemaat dibangun menjadi keluarga Kristen yang berkemenangan. Dengan harapan agar buku pedoman ini dapat menjadi acuan dalam proses pelayanan bagi Keluarga Kristen.
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA Putnarubun, Adolfina; Rengrengulu, Wehelmina Carolina; Suruan, Yeheskiel
EIRENE (JURNAL ILMIAH TEOLOGI) Vol 7 No 2 (2022): Eirene Jurnal Ilmiah Teologi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian, Universitas Kristen Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/ejit.v7i2.57

Abstract

Persepsi sisswa terhadap guru PAK merupakan pengamatan yang secara lansung dari proses pembelajaran dan aktifitas di laur proses pembelajaran. Oleh sebab itu sikap dan tindakan guru selalu dijaga agar tidak menjadi hal negative dalam pandangan siswa/siswi sebab persepsi siswa/siswi terhadap guru akan membangun gambaran para siswa mengenai sebuah konsep ideal terhadap panutannya. Persepsi siswa/i terhadap peran guru PAK dalam pembentukan karakter siswa sangat beragam, karena berdasar atas pengaman dari masing-masing siswa saat diperhadapkan dengan proses pembinaan tersebut dapat memberi suatu konsep yang tentunya menentuakan bahwa dampak dari seorang guru memberi pengertian baru bagi siswa-sisiwi yaitu paham yang memberi inspirasi unuk berkembang dan paham yang memberi sisiwa/i untuk memutuskan tidak mau mengikuti belajar karena tindakan guru yang kurang berkenang pada mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap guru PAK dalam membentuk karakter. Penelitian ini dilakukan agar kekerasan dalam proses pembelajaran tidak ditindak lanjuti dalam proses pembelajaran. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik trianggulasi data yaitu dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi lapangan dan doumentasi. Persepsi siswa terhadap guru PAK sangatalah baik dalam menerapkan pegajaran Kekristenan namun siswa memandang bahwa ada hal yang bertentangan dengan profesi sebagai guru PAK yaitu melakukan kekerasan dalam proses pembelajaran terhadap siswa.
Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Peraga dari Barang Bekas kepada Guru Sekolah Minggu Gereja Bethel Indonesia Jemaat Bukit Sabda Bahagia Kota Sorong OHOIWUTUN, KORNELES; PUTNARUBUN, ADOLFINA
SOLIDEO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Solideo
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/js.v1i1.46

Abstract

ABSTRACT Teaching aids are one of the components that determine the effectiveness of learning. The provision of teaching aids is part of meeting the needs of children in learning. The purpose of using teaching aids is to demonstrate abstract concepts into visual form. For this reason, teaching aids are one way to attract children's attention during the learning process. Attractive props do not have to be expensive, but can be created by the teacher by utilizing unused materials in the surrounding environment. For this reason, teachers must have sensitivity to their students. Seeing this need, the Bethel Church of Indonesia, Bukit Sabda Bahagia Congregation, Sorong City, became the place where we carry out our service as a form of our contribution in equipping Sunday school teachers by carrying out Socialization and Training on Making Props for Sunday School teachers, with the aim that teachers can have skills in utilizing used goods to make a teaching aid to help the learning process for Sunday school children. Keywords: Training, Props, Used Goods ABSTRAK Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan anak dalam belajar, Tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk visual. Untuk itulah, maka alat peraga menjadi salah satu cara dalam menarik perhatian anak-anak saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Alat perega yang menarik tidak harus mahal, namun dapat diciptakan oleh pengajar dengan memanfaatkan bahan-bahan tidak terpakai yang ada dilingkungan sekitar. Untuk itu pengajar harus memiliki kepekaan terhadap peserta didiknya. Melihat pada kebutuhan inilah maka, Gereja Bethel Indonesia Jemaat Bukit Sabda Bahagia Kota Sorong menjadi tempat dimana kami melaksanakan pengabdian sebagai wujud kontribusi kami dalam memperlengkapi para guru sekolah minggu dengan melaksanakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Peraga bagi guru Sekolah Minggu, dengan tujuan agar para pengajar dapat memiliki keterampilan dalam memanfaatkan barang-barang bekas untuk membuat sebuah alat peraga untuk membantu proses pembelajaran bagi anak sekolah minggu. Kata Kunci : Pelatihan, Alat Peraga, Barang Bekas
MEMPERLENGKAPI GENERASI MUDA DENGAN PENGENALAN AKAN KRISTUS DI SMA NEGERI 3 KOTA SORONG Watak, Skivo Reiner; Iwanggin, Alexanderina Paulina; Putnarubun, Adolfina; Ohoiwutun, Korneles V.; Andi, Sophian; Anouw, Yulian; Kwatolo, Agustinus; Anthoni, Jean; Pattinama, Inggrid Gracia
SOLIDEO Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2` (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56942/js.v1i2`.90

Abstract

Mendidik anak adalah suatu pekerjaan atau tugas yang sangat mulia bagi para pendidik di sekolah. Karena tugas ini berhubungan dengan kualitas moral dari penduduk negara dimana mereka tinggal. Sebagaimana bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis karakter, korupsi merajalela dimana-mana, mentalitas meminta-minta, koflik horizontal atas dasar SARA, suka merusak bangsa sendiri dengan aksi-aksi demo untuk menjatuhkan kelompok masyarakat yang tidak sepaham dengan pendapat kelompoknya. Pendidikan ini dimulai dari anak-anak pada masa pertumbuhan untuk membangun suatu pribadi yang memiliki mental berkualitas. Sehingga setiap orang tua harus memiliki pola dasar pendidikan anak. Pelaksanan pengabdian ini bertujuan untuk memperlengkapi generasi muda dengan pengenalan akan Kristus sehingga diharapkan generasi muda setelah mengenal Kristus memiliki kepribadian yang baik.
Kedudukan Epistemologi Dalam Pendidikan Agama Kristen Putnarubun, Adolfina; Damima, Leidy; Hully, Geneton
Jurnal Jendela Ilmu Vol 6, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/ji.v6i1.217

Abstract

Epistemologi sangatlah penting untuk digunakan dalam dunia pendidikan, terutama dalam pendidikan Kristen. Karena untuk mengetahui tentang isi Alkitab kita harus memiliki segudang pertanyaan yang akan menjadi dasar pijak kita dalam menguraikan isi yang sebenarnya. Sepanjang sejarah filsafat banyak cara mengetahui diri sendiri dan dunia yang berbeda telah diusulkan, masing-masing dengan kriterianya sendiri untuk menilai apa yang diketahuinya dapat dipercaya. Oleh karena itu, jika para pendidik dengan sengaja cara mengetahui yang di atasnya pengajaran mereka didasarkan, pilihan harus dibuat diantara pelbagai pandangan epistemologis yang berbeda. Dalam hal ini pendidikan agama kristen sebagai politis bersama para peziarah dalam waktu yag dengan sengaja bersama mereka  memperhatikan kegiatan Allah di masa kini kita, memperhatikan cerita komunitas iman Kristen yang diwujudkan di masa kini, dan Visi kerajaan Allah yang akan datang, benih-benih dari kerajaan Allah yang telah hadir diantara kita. Karena itu tugas pendidikan Kristen pertama-tama mengeksplorasi cara pandang kristianinya yang akan mempunyai implikasi langsung dan hasil berupa tindakan bagi pendidikan. Alat untuk mengembangkan cara pandang seperti ini dsebut filsafat. Tujuan yang hendak dimunculkan adalah Sebagai seorang guru penting sekali untung memiliki pengetahuan tentang apa yang harus diberikan kepada anak didik. Hal ini tentu terkait dengan pengetahuan kita akan kebutuhan yang diperlukan anak didik. Harus mengetahui dan memahami berbagai kemampuan atau kelebihan atau kecerdasan yang dimiliki anak, tidak bisa semua siswa diberlakukan sama. Karena masing-masing anak memiliki kemampuanya sendiri-sendiri. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka.