Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN KREATIVITAS PADA ANAKMENGGUNAKANKARDUS BERKAS DI YAYASAN ASRAMA YATIMDANDHUAFAISLAHUL HAYAT 4 Mulyani, Tri -; Sagita, Cindy Erdayanti
Prosiding Dedikasi: Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): PROSIDING DEDIKASI OKTOBER
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap orang harus mampu untuk bisa berkreasi, dan menciptakan karya yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain untuk menompang masa depan yang lebih baik. Saat ini pengelolaan barang bekas sangatlah penting, karena dengan pengelolaan barang bekas yang baik maka barang tersebut akan dijadikan sebagai barang yang dapat memberikan manfaat. Berdasarkan observasi yang di lakukan di Yayasan Asrama Yatim & Dhuafa Ishlahul Hayat 4, Kecamatan Pamulang terdapat beberapa permasalahan yaitu; 1) banyaknya peserta yang belum menyadari manfaat kardus bekas yang ada di asramanya yang bisa di manfaatkan sebagai kerajinan; 2) minimnya kegiatan belajar yang di lakukan dalam kegiatan belajar sambil bermain karena selama ini pembelajaran masih bersifat teoritis. Pemanfaatan kardus bekas sebagai media pembelajaran menjadi alternatif yang dipilih. Karena lebih mudah untuk di buat kerajinan apapun termasuk bucket snack. Pelatihan daur ulang kadus bekas merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas pada anak, dan melatih motorik pada anak. Pelatihan memiliki peran penting dalam dalam meningkatkan keterampilan kreativitas dan nilai- nilai pada masyarakat. Serta dapat memberikan kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan asri setelah memanfaatkan kardus bekas yang tidak terpakai untuk media pembelajaran yang lebih bermanfaat.Kata Kunci: kreativitas; manfaat; pelatihan
Politics of Environmental Permit Law in Sustainable Development Perspective Mulyani, Tri -; Muryati, Dewi Tuti; Triasih, Dharu -
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 23 No. 1 (2024): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pj.v23i1.4008

Abstract

In light of UUPPLH Articles 38 and 39, which provide that environmental permits may be withdrawn by the TUN court, the unclear paradigm raises severe concerns about the validity of environmental permission as the subject of a dispute amongst state officials. The Job Creation Law really refers to an Environmental Feasibility Decree (SKKL) or a Statement of Environmental Management Commitment (PKPLH) that has been approved by the federal and local governments, depending on the kind of environmental approval. Buildings that comply with the Job Creation Law and have received environmental approval in the form of a product meet the conditions to be considered for consideration as permits, as stated in Article 39, paragraph (2). The vague paradigm substantially calls into doubt the validity of environmental permission as the topic of a State Administrative dispute, given Articles 38 and 39 of the UUPPLH, which stipulate that environmental permits may be canceled through the TUN court. Depending on the kind of environmental approval, the Job Creation Law really refers to an Environmental Feasibility Decree (SKKL) or a Statement of Environmental Management Commitment (PKPLH) that has been accepted by the federal and municipal governments. Construction that conforms with the Job Creation Law and that obtains environmental approval in the form of a product meets the conditions to be declared suitable for consideration as a permit, as stated in paragraph (2) of Article 39.