Hunting, killing, and trafficking of wildlife are crimes against nature that are a global issue. Even though there are wildlife protection laws and regulations stipulated in international law and Law Number 5 of 1990 concerning Natural Resources Conservation, as well as the church's efforts to teach and nurture its congregation to protect and preserve God's creation, the impact is still not significant due to problems human morals. This research aims to formulate a Christian education approach to building public awareness of care for endangered animals. The method used is qualitative research with a case study approach, with the Evangelical Christian Church in Minahasa (GMIM) as one of the pioneers of collaboration with the non-governmental organization "Save the Yaki" to socialize the importance of conservation and protection of endangered animals. We conclude that Christian education can be a construction of a spirituality of caring for creation, through which an attitude of caring for endangered animals can be established.AbstrakPerburuan, pembunuhan, dan perdagangan satwa liar adalah kejahatan terhadap satwa liar yang menjadi isu global. Meskipun telah ada undang-undang dan regulasi perlindungan satwa liar yang ditetapkan dalam hukum internasional dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam serta upaya gereja untuk mengajarkan dan memelihara jemaatnya agar melindungi dan melestarikan ciptaan Tuhan, dampaknya masih belum signifikan karena masalah moral manusia. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan pendekatan pendidikan kristiani dalam membangun kesadaran masyarakat untuk peduli pada satwa langka. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) sebagai salah satu pelopor kerjasama dengan organisasi non-pemerintah "Selamatkan Yaki" untuk mensosialisasikan pentingnya konservasi dan perlindungan satwa langka. Kami menyimpulkan bahwa pendidikan kristiani dapat menjadi konstruksi spiritualitas merawat ciptaan, yang melaluinya sikap peduli satwa langka dapat dibangun.