Teenagers at orphanages have a greater risk of psychological problems than teenagers who live at home. Orphanage youth tend to harbor their problems and prefer to tell stories with their peers rather than with caregivers. So, it is necessary for teenagers to train themselves so they can become counselors who can help each other and themselves. This study aims to see the effectiveness of peer counselor training to increase empathy for peer counselor candidates. This research was quasi-experimental research by measuring pre-post by using one group. The number of participants in this study were 4 people where the selection of subjects used purposive sampling based on the characteristics of adolescents. The instrument used was the Interpersonal Reactivity Index. The results showed that there was no significant difference in the results of peer counseling training between before and after the experiment was conducted, pre (M= 82.5, SD= 3.32) and post (M= 86.5, SD= 2.62), p = 0.098 (p<0.05). However, based on the results of observations, it shows that their skills have increased in effective listening skills, and developing emotional literacy. Para remaja panti asuhan memiliki resiko permasalahan psikologis lebih besar dibandingkan dengan remaja yang tinggal dirumah. Para remaja panti asuhan cenderung memendam permasalahan mereka dan lebih suka bercerita dengan sebaya mereka dibandingkan dengan para pengasuh. Sehingga perlu untuk para remaja melatih diri agar dapat menjadi konselor yang nantinya dapat membantu satu sama lain dan dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari pelatihan konselor sebaya untuk meningkatkan empati para calon konselor sebaya. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi dengan mengukur pre-pos dengan menggunakan satu kelompok. Jumlah peserta pada penelitian ini adalah 4 orang dimana pemilihan subjek menggunakan purposive sampling berdasarkan karakteristik usia remaja. Instrumen yang digunakan adalah Interpersonal Reactivity Index. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan hasil pelatihan konseling sebaya antara sebelum dan sesudah eksperimen dilakukan, pre (M= 82.5, SD= 3.32) dengan hasil post (M= 86.5, SD= 2.62), p = 0.098 (p<0.05). Namun, berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa ketrampilan mereka mengalami peningkatan pada ketrampilan mendengarkan efektif dan mengembangkan literasi emosional.