Pendahuluan: Halusinasi merupakan keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang datang dari internal dan eksternal yang disertai dengan respon menurun atau dilebih lebihkan atau kerusakan respon pada rangsangan ini. Klien penderita halusinasi dengan penanganan yang tidak tepat dapat kehilangan kontrol dirinya sehingga bisa membahayakan dirinya, orang lain maupun lingkungan. Pemberian intervensi manajemen halusinasi untuk meminimalisasi munculnya halusinasi dapat dilakukan dengan mengajarkan pasien untuk menghardik halusinasi ketika muncul. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan rancangan deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan . Data yang dikumpulkan merupakan hasil dari wawancara secara langsung terhadap pasien, Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 2 responden dari Rumah singgah Al hidayah mojokerto dengan masalah gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. Peneliti melakukan asuhan keperawatan yaitu manajemen halusinasi dengan menerapkan SP1 sampai dengan SP4 dengan kriteria hasil yang berpedoman pada SLKI serta dengan dipadukan dengan teknik menghardik dan juga dzikir. Hasil: setalah dilakukan intervensi menggunakan SP1 – SP4 juga dengan diterapkan nya terapi dzikir pada kedua klien, didapatkan hasil yang sesuai dengan SLKI meskipun terdapat perbedaan waktu yang dibutuhkan pada kedua klien. Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan intervensi manajemen halusinasi dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi jika dilakukan secara rutin dan benar, serta dapat menjadi salah satu cara agar klien dapat mengontrol halusinasi nya. Kata Kunci: manajemen halusinasi, gangguan persepsi sensori , gangguan jiwa