Islam merupakan Agama yang “Rahmatan Lil’alamin”. Islam sangat memperhatikan keseimbangan antara makhluk hidup. Menurut pandangan Islam, Pendidikan pola penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam dilakukan melalui pengajaran keimanan, pengajaran akhlak, pengajaran ibadah, pengajaran Al-Quran dan pengajaran sejarah peradaban Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang merupakan suatu fenomena penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi, fenomena atau keadaan yang didapat dari kata-kata tertulis maupun lisan yang bersumber dari orang yang menjadi subyek penelitian. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan Pendekatan fenomenologis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Partisipan atau narasumber dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Snowballing sampling. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pola penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam dilakukan melalui pengajaran keimanan, pengajaran akhlak, pengajaran ibadah, pengajaran Al-Quran dan pengajaran sejarah peradaban Islam. Dalam proses penanaman nilai agama Islam melalui kegiatan sosial keagamaan karang taruna Desa Dwi Warga Tunggal Jaya sudah menggunakan tiga tahapan, yaitu transformasi nilai, transaksi nilai dan transinternalisasi nilai. Kedua,Adapun Faktor Yang Mempengaruhi Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam melalui kegiatan sosial keagamaan karang taruna di Desa Dwi Warga Tunggal Jaya meliputi dua faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Ketiga, Adanya karang taruna seakan-akan menjadi media atau ruang untuk menyalurkan kegiatan baik di bidang sosial keagamaan, dan hal ini membuat pemuda lebih semangat lagi untuk terus ikut mengamalkan nilai-nilai Islam.