This Author published in this journals
All Journal ISTORIA
Rozaq, Mokhamad Amirul
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : ISTORIA

EKSISTENSI KOMIK SILAT DI INDONESIA (1962-1994) Rozaq, Mokhamad Amirul; Agung, Dewa Agung Gede; Nafi'ah, Ulfatun
ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah Vol. 20 No. 1 (2024): ISTORIA Edisi Maret 2024, Vol. 20. No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/istoria.v20i1.52998

Abstract

Saat ini komik silat dianggap sebagai media yang ditelan zaman karena tidak bertahan dalam persaingan pasar komik. Bahkan, komik silat menjadi salah satu genre yang paling banyak dibaca dalam sastra populer di Indonesia pada tahun 1970-an. Eksistensi komik silat di Indonesia dibentuk oleh ekosistem baru dalam subkultur tradisi sastra Indonesia, yaitu akulturasi antara komik silat Tiongkok dengan cerita silat Indonesia. Komik silat tumbuh dengan semangat untuk memperkuat identitas budaya Indonesia dengan pola akulturasi budaya populer. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi keberadaan komik silat di Indonesia yang diadopsi dari cerita silat Indonesia. Berdasarkan perspektif sejarah sosial dan budaya,koperasi pencak silat pada periode 1962-1994 menunjukkan produktivitas yang signifikan yang dihasilkan dari kerjasama antara komikus dan penerbit. Artikel ini disusun dengan menggunakan metode sejarah, termasuk, heuristik, kritik, pemilihan interpretasi dan historiografi. Komik silat juga mendominasi pasar komik lokal berkat serinya panjang dan tumbuhnya kelompok-kelompok yang solid antar komik. Sayangnya, pada akhirnya, komik silat harus memiliki persaingan dengan sesama komik silat juga mendominasi pasar komik lokal berkat serinya yang panjang dan tumbuhnya kelompok-kelompok yang solid antar komik. Sayangnya, pada akhirnya, komik silat harus menghadapi persaingan dengan sesamaKomik silat juga mendominasi pasar komik lokal berkat serinya panjang dan tumbuhnya kelompok-kelompok yang solid antar komik. Sayangnya, pada akhirnya, komik silat harus rela tergerus oleh persaingan media-media hiburan yang lain.