Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Profil Penderita Vitiligo Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin Rsud Bali Mandara Tahun 2023-2024 Pratiwi Purwa, Putu Ayu Ngurah; Birawan, I Made
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i1.2447

Abstract

Vitiligo merupakan penyakit kulit depigmentasi yang umum terjadi, dengan prevalensi global sekitar 0,5-2% dari populasi. Penyakit ini berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya, baik secara fisik maupun psikososial. Di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Bali Mandara, peningkatan jumlah pasien vitiligo selama periode 2023-2024 menunjukkan perlunya kajian lebih mendalam mengenai profil penderita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik demografis, tipe lesi, lokasi lesi, serta pola penyebaran vitiligo pada pasien di fasilitas kesehatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari rekam medis pasien vitiligo yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Bali Mandara pada periode Januari 2023 hingga Oktober 2024. Analisis dilakukan terhadap variabel seperti usia, jenis kelamin, tipe lesi, lokasi lesi, dan jumlah lesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 222 pasien vitiligo, sebagian besar adalah perempuan (60,36%) dengan kelompok usia 21-30 tahun sebagai yang paling dominan (33,78%). Tipe lesi yang paling umum adalah acrofacial (71,62%), dengan lokasi lesi utama pada wajah (63,51%). Mayoritas pasien memiliki lesi multiple (84,69%). Jumlah pasien meningkat dari 100 kasus pada tahun 2023 menjadi 122 kasus pada Januari hingga Oktober 2024. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pengelolaan vitiligo, termasuk peningkatan layanan diagnostik, pengembangan terapi yang lebih efektif, serta program edukasi masyarakat untuk mengurangi stigma sosial terhadap penderita. Temuan ini diharapkan menjadi dasar bagi penelitian lanjutan dan pengambilan kebijakan dalam bidang dermatologi.