Calamus manan yang juga dikenal sebagai batang muda rotan manau mengandung senyawa metabolit sekunder seperti glikosida, flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki efek antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas ekstrak batang muda rotan manau (Calamus manan) dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Aspergillus flavus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi identifikasi batang muda rotan manau (Calamus manan), ekstraksi ekstraknya, serta uji fitokimia dan uji antijamur dengan menggunakan metode difusi cakram. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat ulangan dan enam perlakuan. Kelompok kontrol positif menggunakan ketokenazol, kelompok kontrol negatif menggunakan DMSO dan kelompok konsentrasi menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%. Analisis data dilakukan menggunakan one-way ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif memiliki zona hambat rata-rata dengan diameter 20,6 mm terhadap jamur Aspergillus flavus. Namun, pada ekstrak batang muda rotan (Calamus manan) dengan konsentrasi 20%, 40%, 60% dan 80%, tidak ditemukan zona hambat yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh kelompok kontrol negatif DMSO yang tidak memiliki aktivitas antijamur. Pada jamur Candida albicans ekstrak batang muda rotan manau dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% menunjukkan zona hambat rata-rata dengan diameter 4,1 mm, 4,2 mm, 4,4 mm, dan 3,8 mm dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak batang muda rotan manau (Calamus manan) tidak berhasil menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Aspergillus flavus.