Claim Missing Document
Check
Articles

Uji Efektivitas Antifungi Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans dan Aspergillus niger Harahap, Muhammad Rizky; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Jurnal Biologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/biology.v1i4.2802

Abstract

Dari sejumlah kasus yang sering ditemui fungi penyabab terjadi infeksi pada manusia. Salah satu fungi penyebab Infeksi pada manusia adalah Candida albicans dan Aspegillus niger, tanaman yang memiliki senyawa antifungi adalah Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Tujuan dari dilakukan pengujian ini mengetahui daya hambat ekstrak daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans dan Aspegillus niger. Pengujian ini dilaksanakan dengan beberapa proses tahapan dimulai dengan mengidentifikasi tumbuhan, pengekstrak daun mahkota dewa, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian daya Hambat Ekstrak Daun mahkota dewa terhadap pertumbuhan Candida albicans dan Aspergillus niger, pengujian efektivitas antifungi menggunakan metode difusi agar dengan kertas cakram. Data Analisis menggunakan Uji one way Anova dan pengujian lanjut Duncan.
Eksplorasi Bakteri Kandidat Probiotik Pada Sedimen Hutan Mangrove Pandan, Tapanuli Tengah Yarashima, Sylvia; Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Jurnal Biologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/biology.v1i4.3119

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kaya akan keanekaragaman flora, fauna, dan mikroorganisme, termasuk bakteri. Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan dengan menghasilkan zat antimikrobial. Tidak hanya baik untuk pencernaan, bakteri probiotik juga memberikan keuntungan dalam bidang akuakultur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan serta mengidentifikasi genus dari bakteri kandidat probiotik dari sedimen hutan mangrove di Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah. Bakteri diisolasi dari sampel sedimen menggunakan medium Zobell Marine Agar 2216 dengan metode pour plate dan dilakukan pemurnian dengan metode streak plate untuk mendapatkan kultur murni. Karakterisasi meliputi uji hidrolisis pati dan kasein, pengamatan morfologi koloni, pewarnaan gram, uji katalase, uji motilitas, uji indol, uji MR, serta uji TSIA. Hasil penelitian diperoleh total 18 isolat bakteri yang kemudian dilakukan uji seleksi kandidat probiotik sehingga didapatkan delapan isolat yang mampu menghidrolisis pati dan kasein dengan genus Lactobacillus, Bacillus, Vibrio and Micrococcus. Pada lokasi pertama, ditemukan dua isolat Bacillus dan satu isolat Vibrio. Sedangkan di lokasi kedua ditemukan dua isolat Lactobacillus dan satu isolat Micrococcus. Hanya dua isolat Lactobacillus saja yang ditemukan pada lokasi ketiga.
POTENSI BAKTERI Bacillus subtilis SEBAGAI AGEN BIODEGRADASI LIMBAH STYROFOAM Maisyaroh, Dinda; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3192

Abstract

Styrofoammerupakan polimer plastik jenis polistirena yang memiliki rantai panjang dan berulang. Penumpukan sampah styrofoamyang terakumulasi menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Solusi yang dapat diterapkan dalam permasalahan ini ialah dengan memanfaatkan mikroorganisme melalui proses biodegradasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan bakteri Bacillus subtilis dalam mendegradasi styrofoam. Uji kemampuan biodegradasi dilakukan pada media MSM dengan menambahkan potongan styrofoamdan di inkubasi menggunakan inkubator shaker dengan kecepatan 50 rpm selama 40 hari pada suhu ruang, dengan interval waktu pengecekan 10 hari, 20 hari, 30 hari dan 40 hari. Setiap perlakuan dilakukan dengan pengulangan sebanyak empat kali. Uji kemampuan biodegradasi menunjukkan bahwa isolat bakteri Bacillus subtilis memiliki kemampuan dalam mendegradasi limbah styrofoamdengan interval waktu inkubasi 10, 20, 30 dan 40 hari menghasilkan persentase kehilangan berat sebesar 11%, 22%, 32% dan 53% dan tidak terjadi perubahan regangan. Hasil uji menunjukkan bahwa terjadi perubahan kecil pada kemampuan isolat bakteri Bacillus subtilis dalam mendegradasi limbah styrofoam. Kata Kunci: Biodegradasi, Styrofoam, Bacillus subtilis
Potensi Bakteri Selulolitik Sebagai Biofertilizer Secara In Vitro dari Limbah Padat Pabrik Kelapa Sawit Eliza Rahma, Maudy; Mayasari, Ulfayani; Rasyidah, Rasyidah
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3247

Abstract

Perkebunan kelapa sawit adalah salah satu komoditas dengan nilai tertinggi pada perekonomian di Indonesia sehingga dapat menciptakan limbah yang dibuang sangat banyak seperti limbah tandan kosong kelapa sawit. salah satu bakteri yang dimanfaatkan untuk biofertilizer adalah bakteri selulotik dengan potensi memecah selulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri selulotik sebagai biofertilizer secara in Vitro pada limbah padat kelapa sawit dan mengetahui genus dari bakteri selulotik pada limbah padat kelapa sawit . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023. Metode penelitian menggunakan eksperimental laboratorium dengan analisis data secara deskriptif kualitatif serta kuantitatif Hasil isolasi didapatkan 12 isolat kemudian dilakukan screening hingga didapatkan 5 isolat Bakteri yang potensial yaitu isolate TL 2, TL 4, TL 5, TL 6 dan TL 8. Aktivitas selulolitik tertinggi adalah isolate TL 6 yaitu sebesar 2,04 mm. Selain isolate TL 6, isolate TL 2, TL 4, TL 5 dan TL 8 juga berpotensi sebagai biofertilizer didasarkan kemampuannya. Hasil dari identifikasi bakteri selulolitik terdapat 4 genus bakteri yang dinyatakan sebagai genus dari bakteri selulolitik yaitu Genus Monococcus, Genus Lysinibacillus, Genus Pseudomonas dan Genus Bacillus. Kata Kunci: Bakteri Selulolitik, Biofertilizer, Genus, Tandan kosong kelapa sawit
PERBANDINGAN BAKTERI Pseudomonas putida DAN Bacillus cereus DALAM MENURUNKAN KADAR COD BOD PADA LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT Riwanda, Ayu; Mayasari, Ulfayani; Rasyidah, Rasyidah
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3248

Abstract

Limbah cair kelapa sawit memiliki potensi sebagai bahan pencemar lingkungan karena memiliki kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan padatan tersuspensi yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran yang dapat menurunkan kualitas suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk Mengetahui Penurunan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biochemical Oxygen Demand (BOD) dengan Penambahan Bakteri Pseudomonas putida dan Bakteri Bacillus cereus Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. Analisis data pada penelitian ini menggunakan data deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menguji kadar COD dan BOD menggunakan Metode SNI-6989.2-2019.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Penambahan bakteri Pseudomonas putida mampu menurunkan Kadar COD tertinggi sebesar 39.050mg/l dengan persentase penurunan 49.44% dibandingkan bakteri Bacillus cereus hanya mampu menurunkan kadar COD Sebesar 39.825mg/l dengan persentase penurunan 48.44%. Dan hasil penelitian menunjukkan Penambahan bakteri Pseudomonas putida mampu menurunkan Kadar BOD tertinggi sebesar 414.5 mg/l dengan persentase penurunan 97.92% dibandingkan bakteri Bacillus cereus hanya mampu menurunkan kadar BOD Sebesar 503.5 mg/l dengan persentase penurunan 97.48% Kata Kunci: Bacillus cereus, BOD, COD, Limbah cair pabrik kelapa sawit, Pseudomonas putida
BIOREMEDIASI KROMIUM (Cr) MENGGUNAKAN BAKTERI INDIGENOUS DARI LIMBAH CAIR DI SUNGAI DELI MEDAN Sandi, Najmi Maulidina El; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3656

Abstract

Kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas air pada air sungai, danau dan waduk dapat terjadi akibat adanya pembuangan limbah cair yang bersumber dari kegiatan domestik dan industrri. Salah satu pencemaran logam berat pada limbah cair di sungai yaitu kromium (Cr). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui isolat bakteri indigenous yang berasal dari air Sungai Deli Medan yang memiliki kemampuan mereduksi kromium (Cr) dan mengetahui potensinya sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 14 isolat bakteri hasil isolasi bakteri terdapat 7 isolat bakteri yang memiliki kemampuan dalam mereduksi kadar logam berat kromium (Cr) dan 3 isolat bakteri dengan kemampuan mereduksi kadar logam berat kromium (Cr) yaitu isolat BAI 08 dari genus Pseudomonas (94,03%), isolat BAI 10 dari genus Micrococcus (96,43%), dan isolat BAI 14 dari genus Bacillus (97,39%). Bakteri indigenous yang berasal dari air Sungai Deli Medan mampu menjadi agen bioremediasi pada logam berat kromium (Cr). Kata Kunci: Bakteri indigenous, Kromium (Cr), Bioremediasi, Sungai Deli Medan
AKTIVITAS BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DENGAN PENAMBAHAN EKOENZIM PADA PROSES DEGRADASI POPOK SEKALI PAKAI Syahputri, Sufi Amir; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
Jurnal Biogenerasi Vol. 9 No. 1 (2024): Terbit volume 9 nomor 1 tahun 2024
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/biogenerasi.v9i1.3687

Abstract

Popok sekali pakai (diapers) merupakan sampah anorganik yng sulit untuk diurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan penambahan ekoenzim dalam mendegradasi popok sekali pakai. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non-faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah P0= Kontrol, P1= Bakteri Pseudomonas aeruginosa (5%), P2= Ekoenzim (5%), P3= Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Ekoenzim (5%). Untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan digunakan uji Anova dan dilanjut dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikasi α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan berat kering popok sekali pakai pada perlakuan P0= 3.7%, P1 = 41.8%, P2 = 50.1% dan P3 = 59.1%. Pada hasil pengurangan ukuran popok sekali pakai pada perlakuan P0 = 0.08, P1 = 0.09, P2 = 0.19 dan P3 = 0.2. Aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan penambahan ekoenzim mampu mendegradasi popok sekali pakai pada pengurangan berat kering popok sekali pakai tetapi tidak mampu dalam mengurangkan ukuran pada degradasi popok sekali pakai. Kata Kunci: degradasi, Pseudomonas aeruginosa, ekoenzim
Efektivitas Bakteri Pseudomonas aeruginosa sebagai Agen Bioremediasi pada Limbah Masker Medis Zaini, Nurlayla; Mayasari, Ulfayani; Nasution, Rizki Amelia
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1538

Abstract

Masker bekas termasuk dalam kategori sampah yang tidak dapat didaur ulang, karena terbuat dari Polypropylene dan polietilen dengan densitas tinggi. Menyikapi permasalahan tersebut, maka dapat dilakukan melalui proses bioremediasi menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa dalam mendegradasi limbah masker medis. Penelitian ini menggunakan metode analisis data secara deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif. Kemudian uji kemampuan bioremediasi meliputi persentase kehilangan berat limbah masker medis dan besar regangan limbah masker medis, dengan pengamatan 10, 20, 30, dan 40 hari. Hasil penelitian menunjukan limbah masker medis mengalami penurunan kehilangan berat masker dengan kehilangan berat masker pada waktu inkubasi hari ke-10 sebesar 18%, pada waktu inkubasi hari ke-20 limbah masker medis terdegradasi sebesar 62%, sedangkan pada waktu inkubasi hari ke-30 limbah masker medis dapat terdegradasi sebesar 66%, dan pada waktu inkubasi hari ke-40 limbah masker medis mengalami degradasi tertinggi yaitu sebesar 74%. Berdasarkan hasil penelitian regangan pada limbah masker tidak terjadi perubahan ukuran. Dengan demikian, bakteri Pseudomonas aeruginosa efektif dalam mendegradasi kehilangan berat masker. Namun, pada regangan limbah masker, bakteri Pseudomonas aeruginosa tidak efektif dalam mendegradasi regangan pada limbah masker.  
Penggunaan Bakteri Bacillus subtilis pada Limbah Bulu Ayam Potong sebagai Bahan Pakan Ternak Ikan Lele (Clarias gariepinus) Siregar, Nurhasanah; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1809

Abstract

Bulu ayam merupakan limbah yang dihasilkan dari ternak ayam potong yang memiliki nilai protein cukup tinggi tinggi. sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pakan ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini menggunakan substrat limbah bulu ayam, bakteri Bacillus subtilis, dan ikan lele (Clarias gariepinus). Pada penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi pakan ikan dengan fermentasi bakteri Bacillus subtilis, kemudian untuk mengetahui kuantitas proksimat pada tepung bulu ayam, dan pengaruh pakan tepung bulu ayam terhadap pertumbuhan bobot ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini menggunakan fermentasi selama 5 hari, dan dibagi menjadi 4 perlakuan, antara lain: P0 : Tepung bulu ayam non fermentasi; P1 : Tepung bulu ayam 250gram/250ml bakteri Bacillus subtilis; P2 : Tepung bulu ayam 250gram/500ml bakteri Bacillus subtilis; dan P3 : Tepung bulu ayam 250gram/750ml bakteri Bacillus subtilis. Parameter yang digunakan adalah uji proksimat yang meliputi kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kadar serat dan bobot ikan lele (Clarias gariepinus) setelah diberikan pakan tepung bulu ayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 dapat meningkatkan kuantitas pakan ikan dengan hasil kadar protein sebesar 35,3%, kadar karbohidrat sebesar 4,42% dan lemak sebesar 2,09%, serta mampu   meningkatakan bobot ikan lele (Clarias gariepinus) sebesar 26,6 gram.  
Potensi Bakteri Asam Laktat Sebagai Penghasil Eksopolisakarida Dari Dekke Na Niura Nasution, Anggy Yohanna; Rasyidah, Rasyidah; Mayasari, Ulfayani
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 7, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v7i3.1236

Abstract

Dekke Na Niura is a typical traditional food of Batak Toba tribe which is made from fermented carp. Dekke Na Niura can act as a source of probiotics because it contains good microorganisms, namely Lactic Acid Bacteria (LAB). Several types of LAB are known synthesize exopolysaccharides (EPS), which are polysaccharide polymers considered important for health. Therefore researchers want to know whether dekke na niura can act as functional food evidenced by the presence of LAB and its potential to produce EPS. The presence of bacterial isolate on dekke na niura was detected by dilution series-pour plate method on MRSA (deMan Rogosa and Sharpe Agar) medium, then confirmed as LAB by morphological and biochemical characterization. The isolates believed to be LAB were then tested for their potential to produce EPS. The results showed that in dekke na niura, LAB isolates were found by UB1, UB2 and UB3 and then all of them identified as Lactobacillus. The three isolates showed the potential for EPS production with a weight ranging from 2490-3490 mg/L. This weight is known to be greater than the weight of EPS produced by commercial LAB isolates.Keywords – Carp, Dekke Na Niura, Lactic Acid Bacteria, Exopolisaccharides