Sugar-Sweetened Packaged Beverages yang dikenal juga sebagai minuman kemasan berpemanis merupakan jenis minuman kemasan yang mengandung gula atau pengganti gula seperti aspartame, sukralosa, sakarin dan lain sebagainya. Salah satu kelompok yang banyak mengonsumsi minuman kemasan berpemanis adalah remaja. Pengetahuan gizi terkait minuman kemasan berpemanis dan kemampuan membaca informasi nilai gizi dapat mempengaruhi frekuensi konsumsi minuman kemasan berpemanis pada remaja. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi, dan kemampuan membaca informasi nilai gizi dengan frekuensi konsumsi minuman kemasan berpemanis pada remaja. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 10 dan 11 di SMAN Arjasa pada bulan Maret 2024. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan SPSS 26 dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 43 subjek (46,2%) memiliki pengetahuan gizi terkait minuman kemasan berpemanis yang baik. Subjek yang memiliki kemampuan membaca informasi nilai gizi dalam kategori baik berjumlah 81 orang atau 87,1%. Subjek dengan frekuensi konsumsi minuman kemasan berpemanis tinggi berjumlah 83 orang atau 89,2%. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi terkait minuman kemasan berpemanis dengan frekuensi konsumsi minuman kemasan berpemanis pada subjek di SMAN Arjasa (p = 0,063), tidak terdapat hubungan antara kemampuan membaca informasi nilai gizi dengan frekuensi konsumsi minuman kemasan berpemanis pada subjek di SMAN Arjasa (p = 0,45).