Terung (Solanum melongena L.) mengandung banyak khasiat bagi kesehatan, sehingga terung menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai penyumbang terhadap keanekaragaman bahan sayuran bergizi bagi penduduk. Sebaran Tanah Ultisol banyak dijumpai di Indonesia yang sebagian besarnya banyak dijumpai terutama di Kalimantan Barat dengan luas sekitar 21.938.000 hektar (BPS Kalbar, 2020). Tanah Ultisol sering disebut tanah yang bermasalah karena relatif kurang subur, untuk mengatasi permasalahan kualitas tanah dapat melalui penggunaan bahan pembenah tanah seperti pemberian bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis terbaik dari interaksi pemberian kompos ampas tebu dan pupuk kandang kambing terhadap serapan hara dan hasil terung ungu pada Tanah Ultisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu kompos ampas tebu sebanyak 3 taraf perlakuan A0 (0 g/polibag), A1 (300 g/polibag), A2 ( 600 g/polibag) dan faktor kedua pupuk kandang kambing sebanyak 3 taraf perlakuan K0 (0 g/polibag), K1 (204 g/polibag), K2 (408 g/polibag) sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis kompos ampas tebu dan pupuk kandang kambing menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap serapan hara tanaman dan hasil produksi terung ungu. Interaksi perlakuan A2K2 (600 g/polibag kompos ampas tebu dan 408 g/polibag pupuk kandang kambing) dapat meningkatkan serapan fosfor bagian atas tanaman, panjang buah terung ungu, berat buah terung ungu, dan diameter buah terung ungu.