Kubis bunga (Brassica oleraceea L.) merupakan jenis tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga tanaman kubis-kubisan (Cruciferae). Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan produksi kubis bunga di Kalimantan Barat dapat dilakukan dengan memanfaatkan tanah gambut. meskipun demikian tanah gambut memiliki beberapa kendala jika dimanfaatkan sebagai media tanam seperti pH tanahnya yang rendah, memiliki porositas yang tinggi, memiliki kandungan C-organik yang tinggi dan secara alami status hara tanah gambut tergolong rendah, baik hara makro maupun mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi terbaik dari bokashi limbah sayuran dan pupuk hayati untuk pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jalan Reformasi Gang Struktur, Pontianak Tenggara, Kalimantan Barat, berlangsung dari Juni hingga Oktober 2023. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu bokashi limbah sayuran (b) terdiri dari 3 taraf yaitu b1 (400 g/polybag ≈ 20 ton/ha), b2 (500 g/polybag ≈ 25 ton/ha), b3 (600 g/polybag ≈ 30 ton/ha). Faktor kedua pupuk hayati (h) terdiri dari tiga taraf yaitu h1 (5 ml bioboost/liter air), h2 (10 ml bioboost/liter air), h3 (15 ml bioboost/liter air). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu jumlah daun, Volume akar, berat kering tanaman, berat segar krop dan diameter krop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pemberian bokashi limbah sayuran dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah gambut. Pemberian bokashi limbah sayuran dengan dosis 25 ton/ha ≈ 500 g/polybag dan pupuk hayati 10 ml/liter air memberikan hasil terbaik pada variabel berat segar krop.