I Kadek Puriartha
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERLAWANAN TERHADAP MASKULINITAS TRADISIONAL DALAM BAHASA PENAMPILAN VIDEO MUSIK VIDI “W U AT?” Desak Putu Yogi Antari Tirta Yasa; Gede Basuyoga Prabhawita; I Kadek Puriartha; I Gusti Ngurah Wirawan
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Calaccitra November 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i2.2921

Abstract

Video musik adalah sebuah upaya untuk menginterpretasikan sebuah karya seni musik ke dalam bentuk media visual sebagai media untuk mempromosikan grup musik, selingan hiburan dan bisa dijadikan sebagai alat perlawanan pada suatu hal. Maskulin merupakan sebuah bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki, dimana maskulinitas tidak dilahirkan begitu saja sebagai sifat alami, melainkan dibentuk oleh kebudayaan. Maskulinitas tradisional menganggap tinggi nilai-nilai kekuatan, kekuasaan, ketabahan, aksi, kendali, kemandirian, kepuasan diri, kesetiakawanan laki-laki dan kerja. Sementara hubungan interpersonal, kemampuan verbal, kehidupan domestik, kelembutan, komunikasi, perempuan dan anak-anak dipandang rendah. Video musik w u at? yang dirilis YouTube oleh musisis Vidi memberi warna tersendiri dalam dunia musik di Indonesia. Video musik w u at? terasa sangat kental dengan nuansa KPop (Korean Pop) baik dari aransemen lagu maupun visualnya. Apabila video musik terdahulu identik dengan penampilan musisi yang lebih mirip live performance, video musik w u at Vidi menampilkan elemen variatif, mulai dari tarian, pengambilan gambar dan tata artisitik yang menekankan pada estetika, hingga pemilihan warna-warna vibrant dalam musik videonya. Video musik w u at? dari Vidi dapat dipandang sebagai sebuah bentuk perlawanan terhadap maskulinitas tradisional dengan membedahnya melaui bahasa penampilan dalam musik video, diantaranya seting lokasi, properti, kostum, bloking aktor dan komposisi gambar.
PENDEKATAN TEORI DEMISTIFIKASI DAN IMAJINER DALAM PENYUTRADARAAN FILM EKSPERIMENTAL HIDDEN DANDELION I Made Merta Ambara Putra; I Kadek Puriartha; IB. Hari Kayana Putra
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Calaccitra November 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i2.2922

Abstract

Para seniman film sering berbicara melalui karyanya sebagai alat komunikasi sacara tidak langsung, seperti halnya mengemukakan fenomena, mengkritisi ideologi ataupun nilai-nilai dalam kehidupan. Film juga tidak selalu berbicara secara verbal, melainkan film dapat berbicara melalui citra atau gambar yang berhubungan dengan teks atau narasi. Dalam hal ini pendekatan teori demistifikasi dan imejiner sangat tepat dalam melatar belakangi penulis dalam pembuatan karya film pendek berjudul Hidden Dandelions. Dengan begitu penulis dapat menyampaikan visi dan misi pada karya filmnya kehadapan audience. Film pendek Hidden Dandelions bercerita tentang perjalanan sosok tokoh Protagonis yang mengidap penyakit skizofrenia atau gangguan mental. Tokoh Protagonis harus berhadapan dengan penyakitnya, sehingga membuatnya pada pilihan yang sulit. Antara menghadapi dan menerima penyakit tersebut, atau selalu menghindar dan lari dari kenyataan. Penulis mencoba memberikan sudut pandang pada sisi lain orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kehadapan audience, mencoba berkomunikasi tentang bagaimana wujud penyakit skizofrenia dan stigma masyarakat terhadap orang-orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pendekatan metode teori demistifikasi dan imajiner diterapkan pada pengemasan narasi dan citra atau gambar, melalui film eksperimental berkolaborasi pada dua karya seni yang berbeda yaitu, karya seni film dan tari
PENERAPAN GENRE AKSI PADA PENYUTRADARAAN FILM PENDEK PERSETERUAN I Putu Adi Jaya Semara Putra; I Kadek Puriartha; Made Rai Budaya Bumiarta
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Calaccitra November 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i2.2923

Abstract

Dalam beberapa waktu terakhir ini sering seklai di media terdapat pemberitaan yang menyangkut tentang sengketa tanah. Tidak jarang dalam sengketa terjadi kekerasan yang dilakukan oleh pihak yang lebih berkuasa untuk mengintimidasi pemilik lahan untuk mau menyerahkan lahanya. Bekerja sama dengan mitra dalam mbkm ini ingin mengemas fenomena diatas menjadi sebuah film pendek aksi dengan genre aksi. Dengan penerapan genre aksi pada film akan lebih menonjolkan adegan – adegan perkelahian dan kejar – kejaran pada film. Untuk merealisakan adean aksi pada film ini sebelumnya memerlukan beberapa tahapan yang harus dilakukan, dimulai dengan membedah naskah, membuat koreografi adegan aksi, sesuai dengan scenario, lalu di lanjutkan dengan pembuatan photoboard dan videoboard untuk mempermudah dalam tahap produksi. Dalam pembuatan film perseteruan ini akan di mulai dengan menggali informasi tentang fenomena tadi dengan seksma Bersama mitra , lalu dilanjutkan dengan thap pra produksi yang meliputi proses pemilihan crew, pemilihan pemain, pemilihan lokasi, pembuatan shot list, photoboard dan videoboard dan Latihan koreografi adegan aksi, setelah semua tahap pra produksi selesai lalu dilanjutkan dengan tahap produksi. Pada tahap produksi dilakukan pengambilan gambar sesuai dengan shotlist dan video board yang telah di buat pada proses pra produksi sebelumnya. Setelah proses produksi selesai dilanjutkan dengan proses pasca produksi, yang meliputi proses editing offline dan online. Dalam pembuatan film pendek perseteruan ini tentu saja banyak hal yang harus di perhatikan dalam penerapan adegan aksi. Terutama koreografi yang harus dilatih Bersama pemain untuk semakin memantapkan Gerakan dan menghindari pemain dari cidera yang kemungkinan bisa saja terjadi dan membahayakan pemain saat proses pengambilan gambar berlangsung
PENERAPAN KONSEP SEMIOTIKA PADA PENATAAN ARTISTIK DI FILM EKSPERIMENTAL “HIDDEN DANDELION” Ni Putu Cempaka Pariharta; Ni Kadek Dwiyani; I Kadek Puriartha
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Calaccitra November 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i2.2928

Abstract

Program Studi Produksi Film dan Televisi menerapkan program Kampus Merdeka atau MBKM yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam program MBKM Tugas Akhir, mahasiswa memilih proyek independen sebagai kegiatan. Proyek independen ini mewujudkan karya terkait isu kesehatan mental yaitu pengalaman skizofrenia. Film dipilih sebagai media komunikasi massa untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dan menghilangkan stigma terkait dengan penyakit mental agar lebih banyak orang yang mencari pengobatan. Dalam penciptaan karya film eksperimental, peranan tata artistik memiliki andil untuk mendukung aspek-aspek dalam film (aspek mise-en-scene) baik dari segi setting (latar), kostum, tata rias, pencahayaan, dan properti yang ada dalam sebuah latar maupun yang digunakan oleh pemeran film. Untuk membangun penggambaran pengalaman skizofrenia, penerapan konsep semiotika sebagai ilmu untuk menganalisis makna tanda dan simbol dapat digunakan dalam perancangan artistik sebuah film. Film ini akan menyajikan ke dalam tanda-tanda visual seperti warna, bentuk dengan diikuti makna yang terkandung di dalamnya, seperti misalnya, penggunaan warna yang kontras dan gelap dapat menggambarkan suasana yang menakutkan dan cemas yang sering dirasakan oleh penderita skizofrenia
PENERAPAN TEKNIK HANDHELD CAMERA PADA PEMBUATAN FILM EKSPERIMENTAL HIDDEN DANDELION Muhammad Riza Ahsana Taqwim Issandy; I Kadek Puriartha; IB. Hari Kayana Putra
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Calaccitra November 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/cc.v3i2.2929

Abstract

Projek Independen adalah salah satu program kerja MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang dilaksanakan oleh Kemendikbud untuk melepaskan para Mahasiswa untuk terjun langsung dalam membuat atau menciptakan karya independen yang didukung dengan bantuan mitra. Program Projek Independen ini diharapkan dapat menjalin hubungan baik mahasiswa dengan mitra atas terjalinnya proses kolaborasi dalam produksi karya kreatif. Film adalah satu dari sekian media komunikasi massa audio visual yang berfungsi sebagai mesin waktu, dengan film hiburan dan informasi akan tersampaikan secara jelas. Karakter protagonis yang selalu dihantui oleh delusi dan halusinasinya akibat pengaruh gangguan mental skizofrenia. Analisis yang akan dilaksankan adalah bagaimana penerapan teknik handheld camera pada pembuatan film eksperimental Hidden Dandelion serta tahapan penciptaan selama produksi sebagai penata kamera. Metode yang digunakan adalah penciptaan ide, praproduksi, produksi dan pascaproduksi, keempat metode tersebut akan menuntun jalannya jawaban daripada rumusan masalah pertama dan kedua. Pelaksanaan proses produksi berjalan selama 5 bulan dan akhirnya dapat di bedah setiap scene yang menjawab sekaligus memperkuat jawaban daripada rumusan masalah pertama dan kedua. Penerapan teknik Handheld Camera sangat berperan penting dalam menghidupkan serta memperkuat jalan cerita dan karakter dalam cerita, emosi yang dibangun sesuai dengan keinginan sutradara dan berhasil mendapatkan pengalaman baru selaku pemimpin di divisi penata kamera. Dampak daripada penggunaan teknik ini ialah sutradara mendapatkan tutur bahasa dalam menciptakan karya