Wahyudin, M Didin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT THE PREVENTION OF KIDNEY FUNCTION DISORDERS AND WATER CONSUMPTION IN STUDENTS MAJORING IN OFFICE AT SMK MUHAMMADIYAH 3 TANGERANG SELATAN Suryadi, Suryadi; Wahyudin, M Didin; Hardianti, Tita
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 9, No 2 (2025): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v9i2.1146

Abstract

                                                 ABSTRACTKidney function disorders are conditions in which the kidneys cannot work properly in filtering waste and toxins from the blood in the human body, causing various diseases, namely acute kidney failure, chronic kidney failure, kidney stones and urinary tract infections. Research Objectives To determine the relationship between the level of knowledge about the prevention of kidney function disorders and water consumption in students majoring in office at SMK Muhammadiyah 3 South Tangerang. This research method is a quantitative research with a cross sectional approach to test the relationship between the level of knowledge and water consumption in students majoring in office at Smk Muhammadiyah 3 South Tangerang. The results showed that the value of the correlation coefficient R = 0.350, which indicates a weak positive relationship between the two variables studied. This means that when one variable increases, the other tends to increase, but this relationship is not very strong. In addition, a significance value of P=0.000 ≤ 0.05 indicates that this relationship is statistically significant at a 95% confidence level. In other words, it is unlikely that this relationship occurred by chance, so it can be said that the relationship between the two variables does exist and has a strong statistical basis. Conclusion of the relationship between the level of knowledge about the prevention of kidney dysfunction and water consumption in adolescents majoring in office at SMK Muhammadiyah 3 South Tangerang with a P-value of 0.000 ≤ 0.005. Suggestion It is hoped that this research can be an additional reference for STIKes Wdya Dharma Husada students, especially in the field of nursing, regarding the prevention of kidney function disorders against water consumption. This information can be used as material for further studies related to the prevention of kidney dysfunction in adolescents.                                                   ABSTRAKABSTRAK Gangguan fungsi ginjal adalah kondisi ginjal tidak dapat berkerja dengan baik dalam menyaring limbah dan racun dari darah pada tubuh manusia sehingga menyebabkan berbagai penyakit yaitu gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pencegahan gangguan fungsi ginjal terhadap konsumsi air putih pada siswa jurusan perkantoran di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional Untuk menguji hubungan antara tingkat pengetahuan dan konsumsi air putih pada siswa jurusan perkantoran di Smk Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R= 0,350, yang mengindikasikan adanya hubungan positif lemah antara kedua variabel yang diteliti. Artinya, ketika satu variabel meningkat, variabel lainnya cenderung ikut meningkat, namun hubungan ini tidak terlalu kuat. Selain itu, nilai signifikansi P=0,000 ≤ 0,05 menunjukkan bahwa hubungan ini secara statistik signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan kata lain, kecil kemungkinan bahwa hubungan ini terjadi secara kebetulan, sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel memang ada dan memiliki dasar statistik yang kuat. Kesimpulan hubungan tingkat pengetahuan pencegahan gangguan fungsi ginjal terhadap konsumsi air putih pada remaja jurusan perkantoran di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan dengan nilai P-value 0,000 ≤ 0,005. Saran Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa STIKes Wdya Dharma Husada, khususnya di bidang keperawatan, mengenai pencegahan gangguan fungsi ginjal terhadap konsumsi air putih. Informasi ini dapat sebagai bahan kajian lebih lanjut terkait pencegahan gangguan fungsi ginjal pada remaja. 
HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN DISTRESS DIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU KOTA TANGERANG SELATAN Handoko, Wisnu; Wahyudin, M Didin; Suryadi, Suryadi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 9, No 2 (2025): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v9i2.1171

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is one of the non-communicable diseases that many people suffer from today. Diabetes mellitus patients are required to change their lifestyle and undergo good self-care to reduce the risk of complications. Negative psychological conditions that appear resulting in concerns related to health development and diabetes self-care management are called diabetic distress. This condition can affect diabetes management and have an impact on the patient's quality of life. This is influenced by several factors and one of them is self-efficacy which is needed to maintain the behavior needed to manage effective self-care. The purpose, of this study was to determine the relationship of self-efficacy with diabetes distress in patients with diabetes mellitus at the Polyclinic of Internal Diseases of the RSU Kota Tangerang Selatan. The method, of research used in this study is a quantitative method with a cross sectional approach. The number of samples in this study were 110 respondents, using non probability sampling technique using purposive sampling method. This research instrument used the DDS-17 and DSES questionnaires. The results, showed that patient self-efficacy was in the low category (50.9%) and patient diabetes distress was in the severe category (50.0%). Based on the results of the chi square test, the p value of 0.000 ABSTRAK Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang banyak diderita oleh masyarakat saat ini. Pasien diabetes melitus dituntut untuk merubah pola hidup dan menjalani perawatan mandiri dengan baik untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Kondisi psikologis negatif yang muncul mengakibatkan kekhawatiran terkait perkembangan kesehatan dan manajemen perawatan diri diabetes disebut dengan distress diabetes. Kondisi ini dapat mempengaruhi manajemen diabetes dan memberikan dampak pada kualitas hidup pasien. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah self-efficacy yang dibutuhkan untuk mempertahankan perilaku yang diperlukan untuk mengelola perawatan diri yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan distress diabetes pada pasien diabetes melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSU Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 110 responden, menggunakan teknik non probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner DDS-17 dan DSES. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy pasien berada pada kategori rendah (50,9%) dan distress diabetes pasien berada pada kategori berat (50,0%). Berdasarkan hasil uji chi square, diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis diterima (Ha). Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara self-efficacy dengan distress diabetes pada pasien diabetes melitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSU Kota Tangerang Selatan. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelayanan kesehatan untuk menkaji tingkat distress serta memberikan motivasi pada pasien diabetes melitus untuk mengurangi kejadian distress diabetes.