Meskipun tersedia secara luas, namun limbah penyulingan minyak nilam belum dimanfaatkan secara optimal dan mungkin dapat dijadikan sebagai bahan awal produksi karbon aktif. Zat amorf yang dikenal sebagai "karbon aktif" dibuat dari bahan yang mengandung karbon atau mengandung arang yang telah melalui proses tertentu untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi aktivator KOH yang optimal berbahan baku limbah padat nilam. Meskipun penelitian ini telah dilakukan sebelumnya, namun belum pernah dilakukan dengan cara seperti ini: menggunakan bahan baku limbah padat nilam dengan konsentrasi aktivator KOH yang berbeda untuk mencari karbon aktif yang optimal pada konsentrasi aktivator 4M. Untuk meningkatkan luas permukaan karbon dan memiliki serapan yang baik, penelitian ini akan menerapkan teknik karbonisasi dan aktivasi. Pada penelitian ini, limbah padat nilam dikarbonisasi pada suhu 300°C. Produk karbonisasi selanjutnya diaktivasi menggunakan aktivator KOH, dengan ukuran karbon berbeda dan konsentrasi karbon 50 dan 100 mesh. Berdasarkan penelitian dan pengujian diperoleh persentase serapan terbesar sebesar 94,01% pada sampel 100 mesh, kadar abu terendah sebesar 1,78% pada sampel 100 mesh, dan hasil pengujian kadar air terendah sebesar 5,78% pada sampel 50 mesh. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas karbon aktif meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi larutan aktivator KOHMeskipun tersedia secara luas, namun limbah penyulingan minyak nilam belum dimanfaatkan secara optimal dan mungkin dapat dijadikan sebagai bahan awal produksi karbon aktif. Zat amorf yang dikenal sebagai "karbon aktif" dibuat dari bahan yang mengandung karbon atau mengandung arang yang telah melalui proses tertentu untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi aktivator KOH yang optimal berbahan baku limbah padat nilam. Meskipun penelitian ini telah dilakukan sebelumnya, namun belum pernah dilakukan dengan cara seperti ini: menggunakan bahan baku limbah padat nilam dengan konsentrasi aktivator KOH yang berbeda untuk mencari karbon aktif yang optimal pada konsentrasi aktivator 4M. Untuk meningkatkan luas permukaan karbon dan memiliki serapan yang baik, penelitian ini akan menerapkan teknik karbonisasi dan aktivasi. Pada penelitian ini, limbah padat nilam dikarbonisasi pada suhu 300°C. Produk karbonisasi selanjutnya diaktivasi menggunakan aktivator KOH, dengan ukuran karbon berbeda dan konsentrasi karbon 50 dan 100 mesh. Berdasarkan penelitian dan pengujian diperoleh persentase serapan terbesar sebesar 94,01% pada sampel 100 mesh, kadar abu terendah sebesar 1,78% pada sampel 100 mesh, dan hasil pengujian kadar air terendah sebesar 5,78% pada sampel 50 mesh. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas karbon aktif meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi larutan aktivator KOH.