Claim Missing Document
Check
Articles

Thermal and Physical Properties of Patchouli Essential Oil Industry Residue as Renewable Feedstock for Bioenergy Ginting, Zainuddin; Setiawan, Adi; Mulyawan, Rizka; Armadani, Wika; Hermawan, Yuda; Shrestha, Ashish
Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Vol 2, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Institute for Research and Community Service, Universitas Malikussaleh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jreece.v2i1.6644

Abstract

Patchouli plant is one of main agricultural commodities in Indonesia with an area of 64.67 ha. The solid waste produced from the distillation industry is around 98% of total feedstock. The aim of this research is to disclose the characteristics of solid waste biomass from patchouli essential oil industry harvested from Lhokseumawe, Indonesia. The properties of patchouli biomass before and after distillation was analyzed by using a number of techniques including proximate, bomb calorimeter, TGA-DTG, DSC and lignocellulosic analyses. Five kilograms of biomass was collected after patchouli harvesting then sorted into four categories i.e. leaves, branches and trunk. and mixture of all. Another set of biomass residue was collected after distillation process and grouped similar to those collected before distillation. All samples were then dried, ground and sieved to 50 mesh size. The analysis results showed that the highest heating value was observed from the sample of patchouli leaves collected before distillation process with a value of 15.65 MJ/kg where its volatile matter content was 81.26%. Compositional analysis of lignocellulosic suggested that 27% in pre-distilled branches. Mixture of all parts was found to contain 35% cellulose that was the highest. Lignin content with 42% value was found in after distilled trunk.
Biodiesel Production from a Mixture of Rubber Seed Oil and Waste Oil Through the Alcoholysis Process with Catalysts Based on Vegetable Waste I Ibrahim; A M Syam; M Muhammad; Zainuddin Ginting; S Maliki
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 1, No 4 (2021)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.517 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v1i4.182

Abstract

The increasing types of people needs along with the times have resulted in the need for energy increasing so that the supply of energy, especially energy that cannot be renewed (unrenewable energy) is decreasing. Currently, almost 80% of the world's energy needs are met by fossil fuels. In fact, the use of fossil fuels can cause global warming. To reduce dependence on fossil fuels as an energy source, it is necessary to search for energy sources that can be used as alternative fuels that are environmentally friendly. Indonesia is an agricultural country that is overgrown with plantation crops that produce various kinds of waste such as rubber seeds which contain oil. This plant produces a lot of wasted seeds that are not useful. Therefore, researchers want to research the oil from rubber seeds to be a biodiesel product and in order to get high quality results. This study regulates several independent variables, namely the alcoholysis temperatures: 650C, 700C and 750C and the alcohol volume: 200 ml, 250 ml and 300 ml. The process is carried out by extraction using the alkolysis method. The best yield yielded 60.5%, with the best yield of biodiesel from alcoholysis obtained at a volume of 250 ml of ethanol and a temperature of 75oC with a density of 09 kg/m3 and a viscosity of 3,285 mm2/s (cSt), fulfilling the requirements of SNI 7182:2015. Based on the results of GC analysis, the main fatty acid components in the sample were at peak 1, namely saturated fatty acids in the form of palmitic acid at 44,28% and peak 4, namely unsaturated fatty acids in the form of oleic acid at 31.99%.
PEMANFAATAN URINE KAMBING PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP KUALITAS UNSUR HARA MAKRO (NPK) Eddy Kurniawan; Zainuddin Ginting; Putri Nurjannah
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk organik cair adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mengalami fermentasi dan bentuk produknya berupa cairan. Pupuk organik cair mengandung unsur hara makro seperti, fosfor, nitrogen, kalium dan unsur hara mikro lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman serta dapat memperbaiki unsur hara dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghitung kandungan nitrogen, fosfor dan kalium dalam pupuk organik cair  yang terbuat dari bahan baku utama yaitu urine kambing serta bahan pendukung yang berupa air buah nanas busuk, air kelapa, cocopeat, air gedebong pisang dan rumen sapi. Salah satu pembuatan pupuk organik cair melalui teknik fermentasi. Dalam hal ini digunakan bioaktivator EM-4 effective microorganisme dan empat variasi penggunaan volume urine kambing untuk mengetahui pengaruh unsur hara makro yang terbaik untuk pupuk organik cair. Variasi penambahan urine kambing antara lain: 150, 200, 250, dan 300 ml, dan difermentasikan selama 9, 12, 15, dan 18 hari. Hasil penelitian dari penggunaan volume urine kambing yang terbaik pupuk organik cair terdapat pada Penggunaan volume urine kambing sebanyak 300 ml dengan kandungan unsur hara makro nitrogen 0,69% fosfor 2,09% dan kalium 0,64% pada hari ke 18. Nilai  kecepatan maksimum enzimatik tertinggi (Vmax) adalah 0,021 ml/jam dengan waktu fermentasi selama 15 hari. Semakin banyak substrat maka semakin tinggi kecepatan enzimatik. Dan nilai Km yang yang tertinggi yaitu 1,6245 pada waktu fermentasi       9 hari
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI MELINJO(GNETUM GNEMON) SEBAGAI BAHAN BAKAR TERBARUKAN DALAM PEMBUATAN BIOPELET Chairina Chairina; Eddy Kurniawan; Zainuddin Ginting; Rozanna Dewi; Ishak Ishak
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 1 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i1.6007

Abstract

Penelitian Pembuatan Biopelet dari Cangkang Biji Melinjo (Gnetum Gnemon) yang menggunakan Tepung kanji sebagai perekat telah selasai dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan Cangkang Biji Melinjo (Gnetum gnemon) sebagai Bahan Bakar Terbarukan dalam pembuatan Biopelet dengan Memanfaatkan Limbah Cangkang Biji Melinjo (Gnetum Gnemon) dari Produsen Emping Melinjo di Kabupaten Pidie. Peneltian ini dilakukan Beberapa tahapan proses yaitu pengumpulan bahan baku, pengeringan bahan baku dan pemisahan berdasarkan ukuran (pengayakan). Kemudian Serbuk tersebut di campur perekat dengan variasi perekat menggunakan tepung kanji dan Perbedan massa Sampel. Kemudian dicetak berbentuk slinder dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 110oC. Komposisi Cangkang biji melinjo (Gnetum Gnemon)  dengan perekat kanji yang terbaik adalah dengan komposisi Cangkang biji melinjo (Gnetum Gnemon)  50  gr Bahan  dengan Perekat kanji 5%  mendapatkan 3,1%  Kadar air , 10,6% Kadar zat terbang, 4,3% Kadar abu, 82% Kadar karbon terikat, dan Nilai kalor yang dimiliki adalah  1,7302 j/g atau 4,1352 cal/g dari hasil uji Nilai kalor antara dua Membedakan Massa Cangkang biji melinjo (Gnetum Gnemon)  pada Nilai kalor Biopelet Cangkang biji melinjo (Gnetum Gnemon) dengan berat 50 gram dan Perekat Tepung kanji 5% dengan Nilai kalor 17302 J/g. Sedangkan Nilai kalor Biopelet Cangkang biji melinjo (Gnetum Gnemon) dengan berat 100 gram dan Perekat Tepung kanji 5% dengan nilai kalor 17004 J/g atau 4,0640 cal/g. Dalam pembuatan Biopelet, moisture briket (kadar air) sangat mempengaruhi Nilai kalor semakin banyak kadar air maka nilai kalor biopelet semakin rendah.
PRODUKSI GAS HIDROGEN DARI AIR LAUT DENGAN PROSES ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA LOGAM (TITANIUM) DAN NON LOGAM (KARBON) Muhammad Abrar; Lukman Hakim; Suryati Suryati; Rozanna Dewi; Zainuddin Ginting
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.4711

Abstract

Dalam memenuhi kebutuhan pasokan energi dalam negeri, salah satu penelitian mengenai energi terbarukan yang pada saat ini dikembangkan adalah pemanfaatan bahan bakar hidrogen yang digunakan dalam Fuel Cell System. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi gas hidrogen yang sebelumnya hanya mengandalkan gas alam, pembuatan gas hidrogen sebagai energi terbarukan diharapkan menjadi terobosan baru dalam mendukung energi yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini melakukan metode elektrolisis menggunakan arus listrik searah atau DC (Power Supply) dan air laut dengan volume elektrolit 1000 ml, waktu elektrolisis 2, 4, 6, 8, dan 10 menit dengan menggunakan elektroda Titanium dan Karbon dan memvariasikan tegangan 5, 10, 15, 20 dan 25 volt. Pemilihan jenis reaktor berbentuk silinder berkapasitas 1500 ml, kondisi operasi 30oC dan 1 atm. Hasil kajian menunjukkan bahwa tegangan sangat berpengaruh terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen. Dengan menggunakan elektroda titanium didapat hasil flow rategas hidrogen yang paling tinggi di dapat pada tegangan 25 volt dengan waktu 8 menit sebesar 247 cc/min dengan elektroda Titanium yang tidak terdegradasi sedangkan dengan elektroda Karbon didapat 318 cc/min pada 25 volt dengan waktu 10 menit namun elektroda karbon lebih cepat terdegradasi. Sedangkan jumlah volume Sodium Hipoklorit yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh tegangan dan waktu elektrolisis.
FORMULASI SEDIAAN LILIN AROMATERAPI SEBAGAI REPELAN NYAMUK ALAMI DARI MINYAK ATSIRI KULIT JERUK MANIS (Citrus Sinensis) DAN MINYAK ATSIRI DAUN NILAM (Pogostemon Cablin Benth) Yuda Hermawan; Zainuddin Ginting; Rizka Nurlaila
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 1 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i1.4891

Abstract

Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa ml minyak atsiri. Daun nilam dan kulit jeruk manis mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi dan repelan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lilin aromaterapi sebagai repelan nyamuk dari minyak atsiri nilam dan kulit jeruk manis. Penelitian dilakukan dengan cara pembuatan lilin dengan penambahan minyak atsiri kulit jeruk manis dan minyak atsiri nilam. Variabel dalam penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan uji evaluasi fisik lilin aromaterapi dengan uji organoleptik yaitu warna bentuk dan aroma, uji kualitas lilin yaitu titik leleh dan waktu bakar, uji efektifitas lilin terhadap nyamuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki warna dan bentuk yang sama sedangakan untuk aroma berbeda, karenakonsentrasi minyak atsiri yang bervariasi, titik leleh antara 50oC – 56oC sesuai syarat evaluasi fisik lilin menurut SNI 50oC -58oC, waktu bakar lilin dengan formula A5L2B1 dengan durasi waktu 1 jam 16 menit, efektivitas lilin cukup optimal dalam mengusir nyamuk.
SINTESIS ESTER SELULOSA STEARAT SEBAGAI WET STRENGTH AGENT UNTUK PAPERBAG DARI TANDAN KOSONG SAWIT (TKS) Angga Tri Agusna PA; Zainuddin Ginting; Azhari Azhari; Rozanna dewi; zulnazri zulnazri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.5574

Abstract

Tandan kosong kelapa sawit (TKS) adalah salah satu produk samping (by-product) berupa padatan dari industri pengolahan kelapa sawit. Kandungan selulosa yang cukup tinggi yaitu sebesar 40% menjadikan Tandan Kosong Sawit sebagai alternatif lain untuk dimanfaatkan Selulosa sebagai bahan baku pembuatan Ester Selulosa stearat. Ester Selulosa Stearat disintesa melalui reaksi transesterifikasi antara α-Selulosa hasil isolasi dari Tandan Kosong Sawit (TKS) dengan metil stearat. Sintesa Metil stearat dilakukan dengan mereaksikan metanol dan asam stearat dengan bantuan katalis H2SO4(p). Sintesis Ester selulosa stearat dilakukan dengan cara refluks selama 2 jam menggunakan pelarut metanol dengan variasi katalis Na2CO3 5, 10, 15, 20 mg dan dengan variasi volume metil stearat 5, 10, 15. Dan diambil variasi terbaik ditentukan berdasarkan uji derajat substitusi yaitu dengan variasi katalis Na2CO3 20 mg dan volume metil Stearat 15 ml, sebesar 1,95. Hasil sintesis yaitu selulosa stearat diuji gugus fungsi dengan spektroskopi FT-IR dan morfologi permukaan menggunakan SEM. Terbentuknya selulosa stearat didukung oleh spektrum FT-IR pada daerah bilangan gelombang 3468,01 cm-1 menunjukkan gugus O-H, 3062,96 cm-1 menunjukkan gugus C-H streching, 1695,43 cm-1 menunjukkan gugus C=O, cm-1 menunjukkan gugus C-H bending, 1095,57cm-1 menunjukkan gugus C-O-C, 609,51cm-menunjukkan gugus (CH2)n>4. Hasil analisis morfologi permukaan menggunakan SEM menunjukkan bahwa permukaan selulosa stearat tampak homogen, lebih teratur dan memiliki rongga-rongga yang lebih rapat daripada α-Selulosa.
PEMANFAATAN MINYAK NABATI (JARAK PAGAR DAN JARAK KEPYAR) SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL Amiratul Husna; Azhari Azhari; Lukman Hakim; Zainuddin Ginting; Rozanna Dewi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 2 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i2.5023

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang diperoleh dari minyak tumbuh-tumbuhan, lemak binatang dan minyak bekas melalui proses transesterifikasi dengan alkohol. Tanaman jarak hampir tidak memiliki hama karena sebagian besar bagian tubuhnya beracun sehingga tidak bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan minyak jarak sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dengan reaksi esterifikasi menggunakan katalis H2SO4  1% dari berat minyak  dan transesterifikasi menggunakan KOH sebagai katalis variasi 1, 2 dan 3 gram dengan suhu reaksi 60oC dengan waktu reaksi 60 menit. Hasil terbaik pada penelitian ini yaitu pada pencampuran minyak jarak kepyar dan jarak pagar dengan perbandingan 25:25 gram dengan suhu 60oC, waktu reaksi 60 menit dan berat katalis 1 gram memperoleh yield maksimal 77%, densitas 0,835 gr/ml, viskositas 0,619 cSt, kadar air 0,590% vol. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa minyak dari tumbuhan jarak pagar dan jarak kepyar serta campuran kedua minyak tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.
PEMBUATAN TAWAS DARI KALENG BEKAS BERBAHAN ALUMINIUM UNTUK PENJERNIH AIR PAYAU Sry Wahyuni Damanik; zulnazri zulnazri; Zainuddin Ginting; Lukman Hakim; Rizka Nurlaila
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i4.5795

Abstract

Pada penelitian ini dipakai kaleng bekas pocari sweat dan kaleng bekas coca-cola untuk pembuatan tawas dan penjernihan air payau sebanyak 5 gram dengan katalis KOH dibersihkan zat warnanya terlebih dahulu, kemudian dipotong kecil-kecil kemudian ditambahkan katalis KOH kemudian disaring dan ditambahkan larutan H2SO4. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi KOH 25, 30, 35 dan 40% dengan H2SO4 8M dan berat sampel kaleng bekas pocari sweat 5 gram dimana jumlah tawas yang paling banyak didapatkan pada konsentrasi KOH 30% dengan berat tawas 36,60 gram dan yield sebanyak 91,84%. Pada sampel kaleng bekas coca-cola menggunakan konsentrasi KOH 25, 30, 35 dan 40% dengan H2SO4 8M dan berat sampel 5 gram dimana jumlah tawas yang paling banyak didapatkan pada konsentrasi KOH 35% dengan berat tawas 32,8 gram dan yield sebanyak 74,79%.  Tawas yang terbuat dari kaleng minuman pocari sweat dan coca-cola dengan katalis KOH dapat menjernihkan air dan menurunkan kadar Fe. Hasil pH terbaik pada tawas yg terbuat dari kaleng bekas pocari sweat pada konsentrasi 30% dan waktu penjernihan air payau 2 jam dengan menggunakan tawas 0,5 gram pH air payau yg di peroleh 6,8. Hasil Fe terbaik pada tawas yang terbuat dari kaleng bekas pocari sweat pada konsentrasi 30% dan massa tawas 0,5 gr kadar Fe yg tersisa pada air payau tersebut 0,999 mg/l.
PENGARUH SUHU DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP KADAR GLUKOSA DALAM PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA DARI BIJI ALPUKAT DENGAN METODE HIDROLISIS ASAM Mahaziva Putri Maghfirah Tambunan; Zainuddin Ginting; Rizka Nurlaila; Muhammad Muhammad; Ishak Ishak
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 1, No 3 (2021): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v1i3.4798

Abstract

Sirup glukosa dapat digunakan sebagai bahan baku industri makanan, minuman dan farmasi. Sirup glukosa dapat diperoleh dari bahan-bahan berpati seperti biji nangka, rebung, jagung, tapioka dan jenis umbi-umbian. Pemanfaatan limbah biji alpukat di Indonesia saat ini masih sangat minim, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Salah satunya dengan melakukan penelitian pembuatan sirup glukosa dari biji alpukat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu hidrolisi terhadap kadar glukosa dari biji alpukat dengan metode hidrolisis. Adapun proses yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proses hidrolisis dengan katalisator HCl (asam klorida). Tahapan proses diawali dengan pembutaan tepung biji alpukat yang dilanjutkan dengan proses hidrolisis. Hidrolisis dilakukan di dalam labu leher tiga dengan penambahan asam klorida 3% sebanyak 150 ml, dipanaskan dengan variasi suhu 75, 85 dan 95oC dan dengan variasi waktu 120, 135, 150, 165 dan 180 menit. Produk yang dihasilkan kemudian dianalisa kadar glukosa, kadar air, kadar abu dan analisa keadaan yang meliputi kadar kemanisan, warna dan bau. Hasil penelitian yang didapat dari penelitian ini yaitu suhu dan waktu sangat mempengaruhi kadar glukosa. Kadar glukosa paling tinggi yang didapatkan sebesar 50% pada suhu 95oC dan waktu 180 menit. Kadar air paling baik yang diperoleh sebesar 17,4105% pada suhu 95oC dan waktu 180 menit. Kadar abu paling baik yang didapatkan yaitu sebesar 0,864% pada suhu 95oC dan waktu 180 menit.
Co-Authors A M Syam abdullah, humaira Absa, Munzir Adi Setiawan Adrin, Prista Agam Muarif Agus Salim Ahmad Fikri Amiratul Husna Angga Tri Agusna PA Armadani, Wika Arnawan Hasibuan Asnadia Asnadia Asran Asran Aulia, Muhammad Rifki Aulia, Sekar Aurora, Tassa Azhari Azhari Budhi Santri Kusuma Budhi Santri Kusuma Chairina Chairina Chalisna Wildani Dahliana Abdullah Dede Ibrahim Muthawali Desi Sri Pasca Sari Sembiring, Desi Sri Pasca Sari Devia Ayu Setyowati Dinda Robiatul Al Qory Eddy Kurniawan Effendi, Mulia Efri Marnelisa Eva Diana Faisal Faisal Faisal Faisal Faisal Faisal Faisal Faisal Fatiha Lubis, Rabitha Canny fatimah Fatimah Fazira, Zetta Feni Lestari Berutu Ferri Safriwardy Fibarzi, Wiza Ulfa Fioza Ozly Erian Fitra Rahmatika Fuji Maharani Furqan, Muhammad Alif Gultom, Togu Sahat Martua Gusti Indah Sari Hanie, Nawardah Harahap, Handoyo Harahap, Nurul Aulia Hermawan, Yuda Hesni, Yuli Hijjrah, Nur Hijratul Izzati humairah, syarifah siti Husnul Chatimah, Husnul I Ibrahim Ibrahim Muthawali, Dede Ibrahim, Ishak Ishak Ibrahim Ishak Ishak Ishak Ishak Ishak, I Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jalaluddin Jasmani Jasmani Kamar, Iqbal Kartika Kartika Khairul Anshar Kuniawan, Eddy Kurniawan, Eddi Lailatul Munouwarah Laksono Trisnantoro Leni Maulinda, Leni Lukman Hakim Lukman Hakim Luthfi Mughni Anisa Haryono M Muhammad Mahaziva Putri Maghfirah Tambunan Mahdayani Sinaga, Citra Puspita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita Masrullita, Masrullita Meriatna Meriatna Misbahul Jannah Muhammad Muhammad Abrar Muhammad Fadlan Siregar Muhammad Ilyas Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad Muhammad, Muhammad Mulyatun Mulyatun Mulyawan, Rizka Mutawali, Dede Ibrahim Muthawali, Dede Ibrahim Muthmainnah Muthmainnah Mutiara Pujana Pujana Nabila Hamnasia Nadira Diandra Nasrul ZA Novi Sylvia Nur rizqi Fattah Lubis Nurdiah, Ika Nurhabiah Nurhabiah Nurlaila, Rizka Nurmalita Nurmalita Oktaviani oktaviani Pane, Yunita panjaitan, Ira wardani Prasatia, Ridha Purwoko, Agus Putri Nurjannah Putri Sara Fhariza Rahma Yanti Ramadhan, Cindia Rauzatul Jannah Z Retwan, M.Alif Alzahy Ridha Gebrina Rizki Rika Santi S. Tumangger Rini Meiyanti Riskina, Shafira Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Mulyawan Rizka Nurlaila Rizky, Audry Azilla Rizkya Faradaiza Rozanna Dewi S Maliki Salimuddin Salimuddin Santri Kusuma, Budhi Saragih, Tamara Habibi Sarah Sarah Seriani Annisa Setiawaty, Sri Shella Vanesa Shintia Clarita Shrestha, Ashish Sitanggang, Evi Dahliani Siti Nurjannah Sri Santika Sry Wahyuni Damanik Sulhatun Sulhatun Suryadi Suryadi Suryati Suryati Suryati Syahfitri, Ajeng Syamsul Bahri Syamsul Bahri Syamsul Bahri Tampubolon, Heriansyah Tata Tirani Tri Agusna PA, Angga Ulfa, Raudhatul Vania, Sherryl Wiyani, Sri Yani, Firda Tirta yanti, eva Yuda Hermawan Zetta Fazira Zulfida Najla Azni Zulmiardi, Zulmiardi Zulnazri, Z