Penelitian ini menyelidiki efektivitas demonstrasi pengolahan makanan sebagai intervensi untuk meningkatkan Indeks Massa Tubuh (IMT) balita usia 3-5 tahun di Posyandu Melati 1, Rawalumbu, Bekasi. quasi eksperimen dengan desain one group pre and post test design, penelitian ini melibatkan 15 balita yang diukur IMT-nya sebelum dan sesudah intervensi selama 30 hari. Intervensi yang dilakukan adalah dengan mendemonstrasikan teknik penyiapan makanan kepada orang tua dan memantau pelaksanaannya melalui pengiriman foto harian dan laporan kesehatan. Analisis data menunjukkan penurunan balita yang dikategorikan sangat kurus dari 73,3% menjadi 60%, sementara mereka yang diklasifikasikan sebagai kurus meningkat dari 20% menjadi 33,3%. Terlepas dari perbaikan ini, jumlah balita dengan IMT normal tetap konstan di angka 7%. Temuan ini menyoroti bahwa pendidikan orang tua tentang persiapan makanan yang seimbang dan bergizi dapat secara signifikan berdampak pada gizi anak. Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon untuk mengkonfirmasi hubungan yang signifikan antara intervensi pengolahan makanan dan peningkatan IMT, dengan variabel independen menjelaskan 29,2% dari perubahan yang diamati. Namun, faktor-faktor lain seperti status sosial ekonomi dan lingkungan rumah juga dapat mempengaruhi hasil. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan program edukasi tentang persiapan makanan ke dalam inisiatif kesehatan masyarakat untuk mengatasi malnutrisi dan meningkatkan hasil kesehatan balita. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi aplikasi yang lebih luas dari intervensi tersebut.