Penderita diabetes memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah kaki karena gangguan pembuluh darah menyebabkan sirkulasi darah kaki dari tungkai menurun, gangguan saraf menyebabkan kemampuan kedua kaki untuk merasakan berkurang, serta berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Lebih dari 50% amputasi yang dialami oleh penderita DM dianggap dapat dicegah dengan mengajarkan perawatan kaki dan melakukan latihan fisik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penderita diabetes mellitus untuk melaksanakan senam kaki diabetes yang sasarannya adalah penderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas Siburu- Biru kabupaten Deli Serdang. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 60 orang dan mereka sangat antusias mengikuti kegiatan senam kaki diabetes ini. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas Biru-Biru berdasarkan karakteristik responden menemukan sebagian besar responden berusia 58-71 tahun sebanyak 63.5% sedangkan pada jenis kelamin sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 62.8% dan pada karakteristik lama menderita DM adalah 3 -5 tahun sebanyak 56.5%. Senam kaki yang dilakukan oleh pasien DM di Puskesmas Biru-Biru secara sistematis mengakibatkan aliran darah di ektremitas bawah akan lancar dan manifestasi komplikasi kaki berupa kesemutan tidak terjadi. Disarankan kepada lansia sebaiknya Senam Kaki Diabetic dilaksanakan oleh pasien DM di rumah sebagai upaya memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah terjadinya neuropati diabetik.