Ketidakseimbangan antara tuntutan akademik dan kebutuhan sosial merupakan isu penting dalam dinamika perkembangan remaja, khususnya peserta didik di jenjang Sekolah Menengah Atas. Siswa kelas X yang berada dalam masa transisi dari pendidikan menengah pertama ke atas kerap menghadapi tekanan untuk berprestasi secara akademik, namun di saat yang sama memiliki kebutuhan kuat untuk menjalin relasi sosial yang sehat. Ketidakseimbangan ini berpotensi menimbulkan konflik internal, stres, hingga menurunnya motivasi dan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dalam membantu siswa menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan tuntutan akademik. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dalam bentuk Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK), dengan subjek sebanyak tujuh siswa kelas X-5 SMAN 2 Madiun yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan refleksi tertulis siswa. Intervensi dilakukan melalui satu siklus layanan bimbingan kelompok menggunakan skenario sosiodrama yang dirancang berdasarkan situasi nyata yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan ini mampu meningkatkan keterampilan interpersonal siswa, seperti kemampuan komunikasi asertif, empati, manajemen waktu, serta penyelesaian konflik secara konstruktif. Selain itu, siswa juga menunjukkan peningkatan dalam kesadaran diri, pengambilan keputusan, dan sikap yang lebih seimbang dalam menghadapi dilema sosial-akademik. Proses dramatik yang dilakukan secara partisipatif dan reflektif mendorong keterlibatan aktif serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa teknik sosiodrama dapat menjadi pendekatan efektif dalam layanan bimbingan kelompok untuk mendukung kesejahteraan sosial-emosional siswa secara holistik di lingkungan sekolah.