Penelitian ini mengkaji dampak pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup di wilayah perkotaan, dengan studi kasus Purwokerto, ibu kota Kabupaten Banyumas. Sebagai pusat perkotaan yang berkembang pesat, Purwokerto telah mengalami investasi signifikan dalam infrastruktur fisik dan digital selama dekade terakhir, termasuk perbaikan jalan, peningkatan transportasi umum, layanan air bersih dan sanitasi, dan digitalisasi layanan publik. Tranformasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif deskriptif, dengan memanfaatkan data sekunder dari lembaga pemerintah dan sumber statistik antara tahun 2016 dan 2023. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kinerja ekonomi daerah, sebagaimana tercermin dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis digital. Selain itu, akses terhadap layanan air bersih, listrik, dan internet telah membaik, yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan produktivitas penduduk, meskipun masih terdapat kesenjangan antara wilayah perkotaan pusat dan pinggiran. Analisis spasial menunjukkan adanya konsentrasi pembangunan di Purwokerto pusat, yang menimbulkan kekhawatiran atas ketimpangan spasial dan terbatasnya akses terhadap infrastruktur di distrik pinggiran kota. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun infrastruktur telah meningkatkan daya saing ekonomi dan layanan publik, kebijakan masa depan harus memprioritaskan pembangunan yang merata, keadilan spasial, dan keberlanjutan untuk memastikan manfaat yang inklusif bagi semua penduduk perkotaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam merumuskan strategi pembangunan yang lebih adil dan berorientasi pada pemerataan kesejahteraan masyarakat.