Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN EMPATI SISWA KELAS VII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA Maya Revonita; Beny Dwi Pratama; Prasetyo
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 9 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi September
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/9x9fh128

Abstract

Kemampuan berempati merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan sosial dan emosional peserta didik, terutama pada masa remaja, dan masa remaja merupakan periode yang sangat penting dalam perkembangan empati, karena pada masa ini karakter dan kepekaan sosial mulai terbentuk secara signifikan. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berempati siswa kelas VII SMPN 4 Madiun melalui layanan bimbingan kelompok dengan Teknik sosiodrama, sebagai upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk Penilitian Tindakan Kelas (PTK), pada observasi awal menunjukkan bahwa kemampuan empati siswa kelas VII di SMPN 4 Madiun masih tergolong rendah. Hasil setelah dilakukaknnya siklus pertama menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Siswa mulai menunjukkan kesadaran terhadap perasaan teman melalui permainan peran yang diberikan, namun masih ditemukan beberapa siswa yang belum sepenuhnya mampu mengendalikan emosi dan berperilaku empatik secara konsisten. Pada siklus kedua, setelah dilakukan refleksi dan perbaikan tindakan, kemampuan empati siswa mengalami peningkatan yang lebih nyata. Siswa lebih terbiasa memahami dan merasakan perasaan teman dalam berbagai situasi yang disimulasikan melalui sosiodrama. Sikap tolong-menolong, kerja sama, dan pengendalian diri dalam interaksi sosial semakin terlihat. Secara keseluruhan, layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama berhasil meningkatkan kemampuan empati siswa kelas VII di SMP Negeri 4 Kota Madiun. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan positif pada sikap dan perilaku empati siswa dari siklus pertama ke siklus kedua, yang ditandai dengan peningkatan partisipasi, kesadaran sosial, dan kemampuan mengendalikan emosi dalam interaksi sosial.