Sekali, Pelista Br. Karo
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI GAMIFIKASI BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK PENGUATAN NUMERASI: PROYEK FASDA PERUBAHAN 2.0 DI KABUPATEN KARO Tarigan, Erniati Br.; Lisnasari, Srie Faizah; Jainab, Jainab; Sekali, Pelista Br. Karo
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Vol 5 No 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Edisi Mei 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/jipdas.v5i2.3350

Abstract

Numerasi merupakan keterampilan dasar yang penting untuk membantu siswa menganalisis dan menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Temuan dari Rapor Pendidikan 2024 menunjukkan penurunan capaian numerasi di Kabupaten Karo, sehingga diperlukan intervensi pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Penelitian ini mengkaji implementasi proyek FASDA Perubahan 2.0 yang mengintegrasikan strategi gamifikasi dengan pembelajaran berbasis lingkungan sekitar untuk memperkuat kemampuan numerasi siswa sekolah dasar. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang melibatkan 27 sekolah dasar sasaran. Teknik pengumpulan data mencakup observasi terstruktur, asesmen formatif dan sumatif, dokumentasi karya siswa dan jurnal refleksi, serta wawancara terbatas dengan guru dan siswa. Hasil menunjukkan bahwa lebih dari 75% sekolah berhasil mengembangkan dan menerapkan modul numerasi berbasis gamifikasi dengan memanfaatkan konteks lingkungan lokal. Siswa menunjukkan peningkatan motivasi, partisipasi, kemampuan berpikir kritis, dan kemandirian dalam menyelesaikan tugas-tugas numerasi. Guru juga melaporkan peningkatan kreativitas dalam merancang pembelajaran yang relevan, menyenangkan, dan terhubung dengan budaya lokal. Pembelajaran numerasi berbasis gamifikasi lingkungan terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar sekaligus memperkuat identitas lokal dan relevansi konteks. Model ini berpotensi direplikasi secara luas di daerah pedesaan atau wilayah yang menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan kompetensi dasar siswa.