Di Indonesia terutama di kota-kota besar, tidak sulit menemukan pedagang makanan baik warung, kaki lima maupun keliling. Selain mudah ditemukan, pilihan menu yang bervariasi, rasa yang lezat dan harganya yang relatif lebih terjangkau membuat banyak orang mengonsumsinya. Lokasi pedagang makanan di sisi jalan raya pada area yang padat dapat mengontaminasi makanan/minuman yang dijual dan menyebabkan terjadinya penyakit akibat kontaminasi makanan atau disebut juga dengan foodborne disease (FBD). Masalah keamanan pangan atau food safety (FS) diduga berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah kasus FBD terutama diare, bahkan hingga kematian. Perilaku pedagang makanan mengupayakan pangan aman dikonsumsi, didasarkan pada pengetahuan & sikapnya tentang higiene pangan terutama FBD maupun FS. Penelitian deskriptif cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap pedagang makanan terhadap praktik higiene pangan. Penelitian ini diikuti oleh 100 pedagang yang berjualan makanan/minuman secara menetap atau keliling di wilayah Kelurahan Tomang, Jakarta Barat, yang direkrut secara consecutive sampling dan diwawancarai dengan panduan kuesioner. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang FBD (58%) dan FS (93%), dan sikap terhadap FS yang cukup (62%). Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap pedagang makanan terhadap praktik higiene pangan serta besar pengaruhnya dalam menurunkan kasus FBD.