Asna, Putri Moortiyani Al
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Giberelin (GA3) dan Air Kelapa Terhadap Perkecambahan Biji Anggrek Bulan (Phalaenopsis Sp.) Secara In Vitro Mukminin, Lilik Hidayatul; Asna, Putri Moortiyani Al; Setiowati, Frida Kunti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.456 KB)

Abstract

Phalaenopsis sp. atau dikenal dengan nama dagang anggrek bulan termasuk famili Orchidaceae yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Pembudidayaan tanaman anggrek selama ini terkendala pada biji anggrek yang memiliki daya kecambah kurang dari 1%. Daya kecambah biji yang rendah disebabkan oleh ukuran biji yang kecil dan tidak mempunyai endosperm. Oleh karena itu, perkecambahan biji anggrek perlu didukung oleh hormon tumbuh yang sesuai. Giberelin dan air kelapa diketahui dapat berperan dalam perkecambahan biji. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian Giberelin (GA3) dan air kelapa terhadap perkecambahan biji anggrek bulan (Phalaenopsis sp). Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu melakukan sterilisasi, kemudian biji Anggrek diinokulasikan dalam medium MS dengan perlakuan variasi konsentrasi GA3 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm dan perlakuan variasi konsentrasi air kelapa 10 mL, 20 mL, dan 25 mL beserta kombinasinya kemudian diamati pada hari ke-21. Parameter yang diamati berupa perkembangan morfologi protocorm dan fase perkembangan protocorm yang dianalisis secara deskriptif, sedangkan daya kecambah protocorm dianalisis ANOVA dan dilanjutkan uji Tukey pada tingkat kepercayaan 95% untuk melihat adanya perbedaan antarperlakuan. Perkembangan protocorm pada 3 perlakuan memperlihatkan fase perkembangan protocorm yang berbeda, yaitu embrio membengkak dan merobek testa, protocorm putih dengan absorbing hair, protocorm putih kekuningan, dan protocorm hijau bulat. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan GA3 menghasilkan daya perkecambahan terendah, sedangkan kombinasi paling baik keseragaman perkembangan morfologi dan daya perkecambahan biji anggrek pada perlakuan kombinasi GA3 1 ppm dan air kelapa 25 mL.
Daya Antibakteri Metabolit Kapang Endofit dari Tanaman Obat Ginseng Jawa (Talinum Paniculatum (Jaq.) Gaertn) Terhadap E.Coli dan B.Subtilis Hastuti, Utami Sri; Rahmawati, Indriana; Mastika, Laily Maghfiro Kamil; Asna, Putri Moortiyani Al; Sundari, Syifa
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.376 KB)

Abstract

Kapang endofit hidup di dalam tanaman inang, tetapi tidak bersifat patogen. Beberapa spesies diantaranya mampu menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat antibiotik, sehingga mempunyai potensi dimanfaatkan sebagai bahan antibiotik alami. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menguji daya antibakteri metabolit kapang Aspergillus candidus, Fusarium semitectum, dan Fusarium lateritium terhadap E. coli ; 2) menguji daya antibakteri metabolit kapang A. candidus, F. semitectum, dan F. lateritium terhadap B. subtilis ; 3)menguji daya antibakteri metabolit campuran ketiga spesies kapang terhadap E. coli dan B. subtilis. Isolat-isolat kapang A. candidus, F. semitectum, dan F. lateritium diinokulasikan ke dalam medium Potato Dextrose Broth (PDB) dan dikocok dengan shaker dengan Kecepatan 120 rpm selama 7x24 jam, kemudian disentifugasi dengan kecepatan 3000 rpm. Supernatan dari masing-masing spesies kapang dan campuran ketiga spesies kapang diuji daya antibakterinya terhadap E. coli dan B. subtilis dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian membuktikan bahwa ; 1) Metabolit masing-masing spesies kapang mempunyai daya antibakteri terhadap E. coli dan B. subtilis ; 2) Metabolit A. candidus mempunyai daya antibakteri yang tertinggi baik terhadap E. coli maupun B. subtilis ; 3) Metabolit campuran ketiga spesies kapang mempunyai daya antibakteri terhadapa E. coli dan B. subtilis.
Isolasi dan Identifikasi Kapang Kontaminan pada Jamu Serbuk yang Dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri Asna, Putri Moortiyani Al; Mastika, Laily Maghfiro Kamil; Hastuti, Utami Sri
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.115 KB)

Abstract

Jamu adalah obat tradisional hasil ramuan dan warisan secara turun - temurun dari nenek moyang asli masyarakat Indonesia. Jamu adalah obat yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, sari atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang digunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan pengalaman masyarakat. Jamu serbuk pegal linu dan galian singset merupakan jamu yang paling diminati di Kota Pare Kabupaten Kediri. Seperti halnya produk makanan, jamu serbuk umumnya mengandung bahan nabati yang sensitif terhadap bahaya mikrobiologis berupa kapang kontaminan. Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) Identifikasi spesies kapang kontaminan pada jamu serbuk pegal linu dan galian singset yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri, (2) Penentuan spesies kapang kontaminan dominan pada jamu serbuk pegal linu dan galian singset yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri. Masing masing sampel jamu serbuk masing masing diambil 5 gram sehingga diperoleh 25 gram sampel, kemudian dilarutkan dalam 225 mL larutan air pepton 0,1% sehingga diperoleh larutan sampel pada tingkat pengenceran 10-1. Setelah itu dilakukan pengenceran secara bertingkat sehingga diperoleh pengenceran pada tingkat 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6. Sampel pada masing-masing tingkat pengenceran tersebut diinokulasikan sebanyak 0,1 mL pada medium lempeng Potato Dextrosa Agar (PDA), kemudian diinkubasikan pada suhu 25-27oC selama 5x24 jam. Masing-masing koloni yang berbeda diisolasi dan diidentifikasi kemudian ditentukan spesies kapang yang paling dominan. Pembuatan preparat kapang dilakukan dengan menggunakan metode slide culture. Hasil pengamatan morfologi koloni dan mikroskopis dideskripsikan untuk keperluan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masingmasing jamu serbuk pegal linu dan galian singset yang dijual di Kota Pare Kabupaten Kediri terdapat 8 spesies kapang kontaminan, yaitu Aspergillus ochraceous Wilhelm, Aspergillus niger van Tieghem, Aspergillus parasiticus Speare, Aspergillus tamarii Kita, Aspergillus terreus Thorn, Cladosporium herbarum (Pers.) Link ex Gray, Eurotium chevalieri Mangin, dan Penicillium paraherquei Abe ex. G. Smith. Kapang kontaminan paling dominan pada jamu serbuk yaitu Aspergillus niger van Tieghem.