Afdinal, Muhammad Noor
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sukarni Kartodiwirjo: Pemuda Pribumi Nasionalis Pada Masa Pendudukan Jepang Afdinal, Muhammad Noor; Amirullah, Amirullah
Jurnal Pattingalloang Vol 11, No. 2, Agustus 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v11i2.54473

Abstract

Nama Sukarni Kartodiwirjo tidak bisa dilepaskan dari pergerakan pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sukarni merupakan sosok yang konsekuen dengan ucapan dan tindakannya. Inilah yang menjadikan dirinya berbeda dari tokoh-tokoh pemuda lainnya. Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah. Pertama, bagaimana pemikiran Sukarni tentang konsep kemerdekaan. Kedua, bagaimana aktualisasi perjuangan politik Sukarni menuju kemerdekaan Indonesia. Ketiga, bagaimana kontribusi Sukarni pada masa kependudukan Jepang. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan empat tahapan yang terdiri atas heuristik, verifikasi, interpretasi, dan histiog rafi. Penelitian ini menghasilkan tiga temuan. Pertama, pemikiran Sukarni mengenai konsep kemerdekaan dimulai ketika Sukarni berusia 18 tahun. Pemikiran-pemikiran Sukarni dipengaruhi oleh faktor keturunan. Melihat dari garis keturunannya menjadikan Sukarni sebagai sosok yang kuat, militan, kreatif, berani melawan penjajah, dan berani mendobrak status quo untuk kemerdekaan Indonesia. Kedua, aktualiasasi perjuangan politik Sukarni menuju kemerdekaan Indonesia dimulai dari Indonesia Muda pada tahun 1931, Asrama Pemuda Menteng Raya 31 pada tahun 1934, dan terlibat dalam aksi Rengasdengklok pada tahun 1945. Ketiga, kontribusi Sukarni pada masa kependudukan Jepang terlihat dalam keterlibatannya ketika menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, mengusulkan naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, dan membentuk Committee van Actie. The name Sukarni Kartodiwirjo cannot be separated from the youth movement that fought for Indonesian independence. Sukarni was a figure who was consistent with his words and actions. This is what makes him different from other youth leaders. In this research there are three problem formulations. First, how Sukarni thought about the concept of independence.  Second, how was the actualization of Sukarni's political struggle towards Indonesian independence. Third, how Sukarni's contribution during the Japanese occupation. The method used is the historical method with four stages consisting of heuristics, verification, interpretation, and histiography. This research produced three findings. First, Sukarni's thoughts on the concept of independence began when Sukarni was 18 years old. Sukarni's thoughts were influenced by heredity. Seeing from his lineage makes Sukarni a strong, militant, creative, brave figure against the colonizers, and dare to break the status quo for Indonesian independence. Second, the actualization of Sukarni's political struggle towards Indonesian independence began with Indonesia Muda in 1931, Asrama Pemuda Menteng Raya 31 in 1934, and was involved in the Rengasdengklok action in 1945. Third, Sukarni's contribution during the Japanese occupation was seen in his involvement in kidnapping Soekarno and Hatta to Rengasdengklok, proposing the proclamation script to be signed by Soekarno and Hatta, and forming the Committee van Actie. Keywords : nationalist; national movement; sukarni kartodiwiryo